Brilio.net - Berhaji atau menunaikan ibadah haji bagi masyarakat Indonesia tidaklah murah. Jarak yang jauh tentu membutuhkan ongkos yang besar. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2015 ditetapkan USD 2.717 atau sekitar Rp 35, 475 juta, belum kebutuhan lain.

Terlepas dari banyaknya antrian kuota untuk menunaikan ibadah haji, memang banyak dari masyarakat muslim di Indonesia yang bermimpi untuk bisa menunaikan Rukun Islam yang kelima, terutama golongan ekonomi menengah ke bawah.

Bupati Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Jefry Noer menargetkan seluruh masyarakat di daerah itu khususnya yang beragama Islam bisa berangkat haji sebagai penyempurnaan Rukun Islam.

"Kalau sudah bisa naik haji tentu artinya seluruh masyarakat Kampar adalah orang-orang yang mampu, karena dalam Rukun Islam kelima, disebut yang naik haji adalah wajib bagi yang mampu," kata Jefry di Kampar, Minggu (10/5).

Bagaimana caranya? menurut Jefry, salah satunya dengan mengikuti program pemeliharaan enam ekor sapi.

Ilustrasinya seperti ini, hanya dengan enam ekor sapi yang dipelihara tanpa harus "mengangon", bisa menghasilkan kotoran padat yang dapat diolah menjadi biogas untuk mencukupi kebutuhan energi rumah tangga.

Urine enam sapi menghasilkan 500 hingga seribu liter yang dapat diolah menjadi pupuk berkualitas biourine. Dijual dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu per liter sehingga mendatangkan pemasukan lebih dari Rp 6 juta setiap bulannya.

Sapi-sapi betina akan dikawinkan baik secara alamiah maupun kawin suntik hingga setiap tahunnya menghasilkan enam ekor anak. Jika tiga tahun saja, maka sudah menghasilkan 18 ekor yang tentunya dapat dijual dengan harga lumayan bersaing.

Jika satu ekor sapi saja seharga Rp 12 juta, dikalikan 18 ekor, maka seluruh masyarakat di Kampar akan mampu untuk menunaikan haji seperti yang diwajibkan bagi mereka yang mampu. Wah, hebat ya model tabungannya.