Brilio.net - Susu memang sangat istimewa dalam menu makanan. Wajar saja, dahulu susu dianggap sebagai penyempurna dalam makanan kita, seperti halnya slogan 'empat sehat lima sempurna'. Akan tetapi temuan terbaru mengatakan bahwa terlalu banyak minum susu bisa memperpenduk umur. Bahkan anjuran dari penelitan tersebut menyarankan agar tidak minum susu lebih dari tiga gelas per hari. Wah!

Dikutip brilio.net dari dailymail.co.uk, Selasa (21/4), Karl Michaelsson seorang profesor dari Universitas Uppsala Swedia melakukan penelitian bagaimana kandungan susu terutama gula laktosa dan galatosa tersebut berpotensi membahayakan tubuh dibandingkan dengan produk susu lainnya seperti keju dan yogurt.

Untuk menindaklanjuti penelitannya, dia mensurvei 61.433 wanita dan 45.339 pria di Swedia. Survei tersebut meliputi pendataan makanan sehari-hari termasuk susu, keju, dan yogurt.

Waduh, minum susu lebih dari 3 gelas diklaim bisa percepat kematian!

Pantuan selama 20 tahun menunjukkan 15.541 meninggal dan 17.252 mengalami patah tulang dengan 4.259 mengalami gangguan pada hip fracture (tulang panggul). Selain itu, riset ini juga menunjukkan bahwa minum lebih banyak susu tidak mengurangi risiko patah tulang.

Di sisi lain, seorang wanita yang mengonsumsi susu lebih dari tiga kelas per hari (680 ml) mempunyai risiko kematian hampir dua kali lipat dibandingkan dengan wanita yang mengonsumsi satu atau kurang dari segelas setiap harinya. Hal ini juga berlaku pada kelompok pria, meskipun risikonya tidak terlalu tinggi pada kelompok wanita.

Pada kelompok pria, dalam kurun sebelas tahun, 10.112 meninggal dan 5.066 mengalami patah tulang dengan 1.166 mengalami gangguan pada hip fracture (tulang panggul). Karl berpendapat bahwa kandungan laktosa dan galatoksa harus ditafsirkan secara hati-hati dalam penelitiannya.

Seorang profesor dari Universitas Surrey menyatakan bahwa susu yang diproduksi di Swedia diperkaya dengan vitamin A. Hal ini bisa menjadi faktor yang harus dipertimbangkan. Dia juga mengatakan bahwa penelitian Karl juga mempunyai keterbatasan terkait dengan metode yang lemah. Karena penelitian Karl tidak meneliti tentang gaya hidup dan juga berat badan dari sampelnya.