Brilio.net - Sebagian besar orang biasanya membuat es dengan air dingin. Tapi tahukah kamu kalau ternyata air panas itu lebih cepat membeku daripada air dingin? Ya, penemuan tentang hal itu ternyata sudah ada sejak lama. Efek tersebut diberi nama efek Mpemba setelah mahasiswa Tanzania yang bernama Mpemba pada 1963 menunjukkan bahwa campuran es krim panas membeku lebih cepat dari yang dingin.

Efek ini sebenarnya pertama kali diamati okeh Aristoteles pada abad ke-4 SM, kemudian Francis Bacon dan Rene Descartes. Sedangkan Mpemba menerbitkan sebuah makalah tentang temuannya itu pada tahun 1969.

Teori efek Mpemba telah menunjukkan bahwa penguapan air panas lebih cepat karena konsentrasi yang berbeda dari zat terlarut seperti karbon dioksida yang terdorong ketika air dalam keadaan panas. Efek tersebut tak selalu muncul pada air dingin sehingga sering terjadi air dingin tidak benar-benar membeku seperti yang diharapkan. Banyak ilmuwan yang ingin memecahkan penyebab efek Mpemba tersebut tapi gagal.

Tapi kini tim fisikawan dari Nanyang Technological University Singapura yang dipimpin Xi Zhang telah bisa membuktikan bahwa ikatan kimia yang menahan air bersama-sama bisa memberikan efek. Setiap molekul air terdiri dari satu atom oksigen yang mengikat dua molekul hidrogen dengan ikatan kovalen. Obligasi ini menyebabkan atom berbagi elektron dan ditangkap dengan baik. Kekuatan ini terjadi ketika sebuah atom hidrogen dari satu molekul air berada di dekat atom oksigen lainnya.

Interaksi ikatan hidrogen dan ikatan kovalen lah yang menyebabkan efek Mpemba. Ketika cairan dipanaskan, ikatan kovalen antar atom meregang dan menyimpan energi. Tapi pada air, ikatan hidrogen menghasilkan efek tak biasa yang menyebabkan ikatan kovalen memendek dan menyimpan energi saat dipanaskan.

Ketika didinginkan, maka ikatan melepaskan energi yang tersimpan tadi dengan lebih kuat daripada yang tersimpan. Dengan begitu air panas akan kehilangan energi lebih cepat daripada air dingin.