Brilio.net - Angka kejahatan dan kriminalitas di dunia ini memang terus mengalami peningkatan, namun tidak berarti orang-orang baik hilang dari muka bumi. Gatot Ponco, salah seorang guru di Ponorogo, Jawa Timur membuktikan jika masih banyak orang berhati mulia.

Gatot menuturkan, awalnya pada Selasa (29/12), beserta istrinya melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor dari Kota Malang ke Ponorogo. Saat sampai di Kabupaten Blitar, Gatot berhenti sejenak di daerah Wlingi untuk ibadah Salat Dhuhur.

Seusai melaksanakan salat, Gatot beserta istri melanjutkan perjalanan ke Ponorogo. Ia terkejut dan baru sadar jika handphone kesayangannya tidak ada di saku atau pun di tas.

"Maka saat itu juga memakai HP istri saya mencoba menghubungi nomor HP saya. Seorang pria yang menjawab telepon mengatakan jika HP saya ditemukan di teras masjid, dan sekarang sedang ia simpankan," kata Gatot seperti dikutip brilio.net dari akun Facebooknya, Selasa (5/1).

Padahal, lanjut Gatot, biasanya jika ada orang menemukan handphone akan segera mematikan dan membuang kartunya. Gatot kemudian meminta rekannya yang tinggal di Blitar, untuk mengambil handphonenya ke alamat orang yang menemukan itu. Namun jawaban yang disampaikan pria yang menemukan handphone Gatot sungguh di luar dugaan.

"Tidak usah Pak. Saya yakin Bapak sangat membutuhkan HP ini terutama nama-nama kontaknya. Biar besok saya paketkan HP ini ke rumah Bapak. Jika pengiriman lancar, beberapa hari pasti akan sampai di Ponorogo. Saya minta tolong dituliskan alamat Bapak," kata Gatot menirukan ucapan pria tersebut.

Keesokan harinya, penemu handphone mengirimkan SMS ke nomor handphone istri Gatot dan menyampaikan bahwa handphone sudah dipaketkan dengan jasa pengiriman JNE pada pukul 13.00 WIB. Penemu handphone tersebut meminta Gatot bersabar menunggu dan memastikan bahwa paketan itu sampai di Ponorogo.

Beberapa hari kemudian, paketan handphone itu benar-benar sampai di tangan Gatot. Ia begitu kaget melihat penemu mengirim paket tersebut tanpa nama dan hanya tertulis 'Saudaramu Di Blitar'. Bahkan saat kemudian Gatot menelepon penemu handphone untuk mengucapkan terima kasih dan menanyakan alamat, pria itu enggan memberikan alamat bahkan tidak memberitahukan namanya.

"Bapak yang baik.... dimana pun berada, terima kasih... semoga Tuhan yang maha esa memberikan keberkahan umur kepada Bapak dan keluarga... memberikan keberkahan kesehatan kepada Bapak dan keluarga.. memberikan keberkahan rezeki kepada Bapak dan keluarga," pungkas Gatot.

Hemm, baik sekali pria yang menemukan handphone Gatot. Layak sekali ditiru sikapnya ya...