Brilio.net - Kunang-kunang merupakan salah satu jenis serangga yang memiliki ciri khas dapat mengeluarkan cahaya dan akan terlihat jelas saat malam hari. Kunang-kunang dapat dengan mudah ditemukan di negara-negara tropis di seluruh dunia. Kunang-kunang pun menjadi salah satu serangga yang disukai manusia, terlebih saat malam hari. Karena minat manusia yang tinggi terhadap keberadaan kunang-kunang inilah yang membuat pemerintah China mencetuskan ide cemerlang yaitu taman kunang-kunang.

Seperti yang dilansir brilio.net dari sciencedaily, Jumat (24/7), taman kunang-kunang pertama di dunia berada di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China. Taman ini berisikan 10.000 jenis kunang-kunang yang diperoleh dari Ningdu dan Ganzhou yang berada di Provinsi Jiangxi. Wuhan dipilih sebagai lokasi pembuatan taman kunang-kunang ini karena Wuhan memiliki atmosfer yang sejuk dan hutan yang masih alami sehingga membuat kunang-kunang dapat bertahan hidup dan dapat beradaptasi dengan baik.

Taman kunang-kunang terbagi atas beberapa bagian yaitu zona inti di mana pengunjung dapat berjalan-jalan di hutan yang sejuk dan dipenuhi kunang-kunang. Zona kedua adalah zona konservasi yang bertujuan untuk melestarikan keberadaan spesies kunang-kunang yang menjadi koleksi di taman tersebut.

Untuk mengunjungi taman ini membutuhkan biaya berkisar Rp 100.000 dan taman ini pun tidak setiap waktu dibuka untuk umum. Taman dibuka untuk umum pada awal Mei hingga Oktober dan November hingga Januari taman tersebut ditutup untuk umum. Adanya waktu khusus ini untuk mencegah kerusakan di taman dan tentunya membuat taman tersebut selalu dinantikan oleh penduduk lokal bahkan oleh turis internasional.

Keunikan dari taman ini terletak pada danau yang berada di tengah taman, jika malam hari tiba, danau tersebut akan dipenuhi kunang-kunang yang berterbangan, pemandangan tersebut sangat jarang ditemui di berbagai belahan dunia manapun mengingat populasi kunang-kunang pun mulai berkurang.