Brilio.net - Pelaksanaan UN online tinggal menghitung hari. Setelah sebelumnya pemerintah melakukan verifikasi sehingga ditetapkan sekolah yang dinyatakan siap mengadakan UN online sebanyak 585 sekolah. Karena baru pertama ini sehingga belum semua sekolah bisa menyelenggarakan UN Computer Based Test ini.

Sejumlah siswa yang telah melakukan simulasi UN online mengaku cukup terbantu dengan adanya sistem ini. Seperti diakui Febrian, siswa kelas XII IPA SMAN 1 Depok, Jawa Barat. “Awalnya sedikit bingung, tapi lama-lama jadi terbiasa. Jadinya asyik, karena UN dengan komputer ini lebih ringan tidak perlu menghitamkan buletan lagi yang sangat menyita waktu.”

Lain dengan Clara Dzahabiana (20), siswi jurusan Persiapan Grafika (PG) SMK Negeri 3 Balikpapan. Ketika ditanya  soal UN online, dia mengaku lebih memilih ujian sistem manual atau tertulis dengan alasan sudah terbiasa dengan sistem itu.

“Kalau ujian online ini banyak kendalanya, misalnya dari jaringan listrik bisa saja mati, karena yang menggunakannya banyak, tidak hanya puluhan tapi ratusan,” katanya. Wilayah Kota Balikpapan belakangan ini memang sering mengalami byar-pet. Sehingga kekhawatiran harus mengulang pengerjaaan soal dari awal oleh sebab padamnya aliran listrik adalah wajar.

Eti Nurhayati dan Zara Mutiara, dua siswi kelas XII SMK Negeri 5 Jakarta saling tatap ketika ditanya kesiapan UN online. Keduanya punya kekhawatiran yang sama, yaitu tentang jaringan internet yang terganggu saat mengerjakan soal. "Jangan-jangan, jawaban kami tak terkirim ke server," ucap Zara. Kecemasan tentang hal lain dialami Eti, "Kesannya terbatas dan bisa memicu siswa terburu-buru," ungkapnya.

Hingga kini pemerintah pusat maupun daerah terus melakukan upaya pematangan kesiapan pelaksanaan UN daring ini seperti sidak, simulasi, dan sebagainya. Semoga ke depan dapat ditemukan terobosan-terobosan yang lebih brilian lagi dalam pendidikan negeri.

Jayalah pendidikan Indonesia!