Brilio.net - Legiyono adalah generasi pertama pewaris usaha pembuatan gamelan yang dirintis ayahnya, Daliyo. Didirikan pada tahun 1954, kini usaha tersebut tidak hanya diminati pasar domestik tetapi juga mancanegara berkat konsistensisanya menjaga kualitas produk.

Sebagai penerus usaha pembuatan gamelang tersebut, Legiyono mengaku tidak banyak wasiat yang dikatakan almarhum ayahnya. "Beliau hanya berpesan untuk mengutamakan kualitas, bukan kuantitas apalagi keuntungan semata," ujar Legiyono saat ditemui brilio.net, beberapa waktu lalu.

Meski kini usahanya semakin berkembang di tangan Legiyono, anehnya ia mengaku tidak pernah belajar cara membuat gamelan yang baik kepada ayahnya. Bahkan legiyono mengatakan bahwa dirinya dulu tidak peduli dengan usaha ayahnya tersebut.

Tak pernah belajar gamelan, kini Legiyono jadi eksportir gamelan

Legiyono menuturkan dari kecil hobinya adalah main sepeda bukan berwirausaha. Bahkan setelah menikahpun dirinya masih enggan bekerja, malah bermain motor, ngedrag. Sampai suatu ketika ayahnya sakit-sakitan barulah dirinya mulai belajar membuat gamelan.

"Sewaktu ayah saya sakit, saya bilang 'bapak istirahat saja, usaha gamelannya biar saya yang meneruskan' mendengarkan pertanyaan tersebut ayah saya langsung kaget dan balik bertanya 'memang kamu bisa?' saya tidak menjawab, tapi langsung keesokan harinya saya membuat gong gamelang," tuturnya.

Meski masa mudanya dihabiskan dengan bermain motor, di luar dugaan ternyata Legiyono bisa membuat gong gamelan. Dirinya megklaim mungkin hal tersebut adalah karena faktor keturunan dari ayahnya yang meninggal dunia 2012. Sejak kepergian sang ayah, Legiyono meneruskan usaha pembuatan gamelan itu hingga sekarang.

Tidak tanggung-tanggung, usahanya yang berada di daerah Banguntapan, Bantul tersebut justru berkembang pesat di tangan Legiyono. Tidak hanya mengekspor ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapur, Australia dan Amerika, ia juga memvariasikan produknya agar harganya pun juga bervariasi. Legiyono megatakan setiap set gamelang buatannya dibandrol dengan mulai dari Rp 60 juta hingga Rp 370 juta.