Semua cerita hari ini bisa menginspirasi Anda untuk menyelesaikan tantangan Intel #ZEROTOHERO. Lengkapnya di sini: http://on.fb.me/1lIlZdz

Brilio.net - Ibu satu anak yang juga seorang dokter laktasi ini sejak 2008 silam aktif menulis di blog. Berbagai hal dia tulis, terutama catatan keseharian. Gaya bahasanya ringan serta ulasan yang dia goreskan banyak memberikan informasi, meskipun dia enggan menyebut hal itu sebagai informasi. Begitulah aktivitas keseharian Adinda Fala. Selain menjalankan rutinitasnya sebagai seorang dokter, dia selalu menyempatkan diri menulis apa saja yang dia rasakan. Bahasa yang ringan dan akrab membuat tulisan Fala banyak ditunggu para netizen.

Padahal, saat pertama kali menulis, Fala tidak pernah berpikir tulisannya akan dibaca banyak orang, apalagi sampai bisa mendatangkan rezeki. Saat itu dia masih kuliah. Dia menulis apa saja yang dialami dan rasakan. Dia tidak pernah memposisikan dirinya sebagai apapun saat menulis. Jadi mengalir saja.

"Internet itu sebagai limbah saya. Jadi hal-hal yang ingin saya buang, saya coret di situ dan lebih banyak hal-hal yang bersifat random, bebas saja. Kadang ada limbah macet, limbah meeting, ya seperti itulah. Tulisan saya berisi keseharian, arah buah pikiran. Saya tidak memposisikan diri saya sebagai dokter, tidak juga sebagai ibu. Saya tidak pernah memposisikan diri saya sebagai apapun di situ," ujar Fala kepada brilio.net, Senin (23/11).

Dari kegemarannya menulis, Fala akhirnya tumbuh bersama para pembaca blog dan follower-nya. Sekarang, meski sudah menjadi dokter, justru sangat sedikit sekali tulisannya yang berhubungan dengan dunia medis. Saat ini karena dia baru berkeluarga dan punya anak, maka banyak tulisannya mengulas tentang anak. Dia sharing tentang parenting. Fala menekankan bahwa apa yang dia tulis adalah sharing bukan memberikan informasi apalagi mendikte dan menjadi seperti text book.

Tulisan Fala sangat berkaitan dengan zaman atau waktu yang dia lalui. Sebelum menikah, dia menulis tentang aktivitasnya saat itu. Begitu jelang pernikahan, dia menulis bagaimana pusingnya mempersiapkan pernikahan, memilih vendor dan segala hal yang berkaitan dengan pernikahan. Tak heran jika orang yang membaca blog-nya seraya melihat Fala bercerita. "Sharing saja, seperti bagaimana cara saya member makan, saya suka menunya yang seperti apa, cara masaknya, seperti itu. Jadi bukan mengenai bagaimana cara mengajari ibu-ibu baru, tapi kita sharing saja, cerita sajalah. Saya memposisikan diri sebagai teman. Mereka mungkin bisa bertanya, bercanda, mengajak bergosip. Seperti itu," tambah Fala.

Kendati saat ini blog banyak ditinggalkan netizen karena munculnya berbagai media sosial seperti Twitter, Facebook, atau Instagram, namun bagi Fala, beberapa media sosial yang datang belakangan ini malah semakin mempopulerkan para blogger. Mereka dengan gampang membagi tulisan melalui media sosial tersebut sehingga akan lebih banyak dibaca orang.

Fala melihat media sosial saat ini berkembang begitu pesat. Dulu sosial media lebih tertutup seperti Facebook, Friendster yang hanya bisa dilihat teman-teman sendiri. Sementara Twitter dan Instagram lebih terbuka karena orang bisa mengakses akun siapapun. Melalui media sosial, Fala semakin banyak berkenalan dengan orang bahkan bisa bertemu dan bekerja sama, padahal sebelumnya tidak saling kenal.

Dulu, para blogger kadang melakukan kopdar (kopi darat), tapi sekarang zaman kopdar itu menurut Fala sudah lewat. Saat ini melalui media social saja mereka bisa saling lebih kenal dan berbicara lebih luas dan intensif. Fala banyak berkenalan dengan blogger lain.

Dia bisa mencari informasi dari orang yang kompeten di internet. "Era sosial media ini mempermudah apapun. Kita mudah cari informasi, mengenal orang, berkomunikasi dengan orang-orang yang mungkin lebih mengerti di bidangnya. Mungkin dulu kita cari informasi tentang beauty dengan membuka website yang ditulis oleh orang yang tidak jelas atau orang yang terlalu jauh untuk kita gapai. Tapi sekarang dengan media blog, media sosial, kita bisa berinteraksi dengan mereka yang memang mengerti di bidangnya. Buat saya itu keren," papar Fala.

Di Twitter, para blogger saling follow. Melalui Twitter pula Fala bisa kenal dengan teman dari temannya begitu seterusnya sehingga semakin banyak teman yang dimiliki. Setelah saling follow, mereka terus saling baca blog, saling lihat Instagram. Dia juga banyak bertemu dengan tokoh yang dikaguminya. Di antaranya M Irfan Ramli, pemilik akun @ipankdewe, yang dia kenalnya sekitar tiga tahun lalu.

Fala akhirnya bisa ngobrol dan tertawa bareng. Fala melihat Irfan memiliki potensi luar biasa. Irfan suka menulis, senang berteman, bergaul. Awalnya Fala tidak menyangka jika akun @ipankdewe bisa sebesar ini. Terakhir Irfan menyabet penghargaan sebagai penulis skenario terbaik untuk film Catatan dari Timur.

"Saya kenal dia dari sosmed. Mungkin dulu saya masih nol tapi dia udah 10. Dia pun mendapatkan tawaran pekerjaan dari sosmed, sekarang dia jadi kenal banyak orang, dia sahabatnya Glenn Fredly dan sekarang juga menulis scenario film Surat dari Praha," tambah Fala.

Sementara itu tentang buku yang menjadi favoritnya, Fala menyebut "Cado-Cado" karya Ferdiriva Hamzah atau yang dikenal sebagai dr Riva, pemilik akun @ferdiriva. Bahkan Fala mengaku dr Riva sebagai inspiratornya dalam menulis blog. Dia baca "Cado-Cado" pada 2007, setahun sebelum Fala aktif menulis blog. Fala melihat dr Riva juga besar dari blog. "Saya nulis blog karena dia (dr Riva), karena terinspirasi dari dia akhirnya saya bisa bikin buku dan bisa kenal baik dengan dia. Karena saya rajin ngeblog, akhirnya dibaca sama penerbit lalu mereka menawari saya membuat buku," cerita Fala.

Dari berbagai pengalaman yang sudah dilewatinya, Fala menyebut internet merupakan dunia yang menyenangkan, penuh inspirasi dan banyak mendatangkan hal positif. Dia tidak sependapat jika ada anggapan yang mengatakan internet penuh dengan hal-hal negatif. Menurutnya, berbagai hal termasuk internet tergantung bagaimana menyikapinya secara bijak.

Kini setelah lebih dari tujuh tahun menulis, Fala tidak hanya mendapatkan banyak teman, namun juga penghasilan. Kini, banyak brand yang mempercayakan produknya untuk dia ulas. Mereka yakin, saat ulasan produk masuk dalam blog Fala, maka akan banyak calon konsumen yang membacanya.

Saking banyaknya brand yang mengajukan permohonan, hingga saat ini Fala sendiri lupa sudah berapa banyak produk yang sudah dia ulas sejak tahun 2012 lalu. Biasanya, jika sebuah brand ingin diulas, maka perjanjiannya bersifat kontrak putus. Artinya, perjanjian itu sudah menyebutkan kapan sebuah produk akan dia ulas dan perusahaan juga biasanya sudah menentukan waktu tayang produk hasil ulasan Fala. Setelah tayang, perjanjian selesai.

Tak heran, kini menulis blog bukan hanya menjadi hobi, namun juga profesi Fala selain dokter. Karena itu dia mesti lebih profesional. Seperti menepati waktu kapan harus menulis sesuai dengan kontrak yang sudah ada. Walaupun begitu, Fala memastikan bahwa tulisan pribadi jauh lebih banyak dibanding tulisan yang dia buat untuk brand tertentu. Fala mengaku tidak ada tips khusus bagi blogger untuk mendapatkan sponsor dari perusahaan. Cukup dengan memperbanyak menulis dan tentu saja ada faktor keberuntungan.

Fala juga tidak mempunyai target khusus yang harus dicapainya dari menulis blog. Menurutnya yang dia lakukan dalam menulis adalah apa yang ada di hati. "Jika menulis dengan hati, maka akan sampai ke hati," pungkas pemilik blog DokterBebek ini.

Sementara Anda terinspirasi kisah-kisah mereka, ikuti tantangan kami di Facebook untuk mendapatkan kesempatan menjadi bagian dari pasukan Zero to Hero serta memenangkan PC berprosesor Intel Pentium setiap minggunya. Informasi detail silakan ke: http://on.fb.me/1lIlZdz