Brilio.net - Menjadi seorang wirausaha itu nggak mudah, butuh perhitungan yang matang dan usaha yang lebih untuk bisa sukses. Banyaknya pengusaha muda belakangan ini juga memengaruhi persaingan, terutama di dunia industri kreatif yang banyak digawangi anak SMA hingga mahasiswa.

Tak ayal, mencari celah di industri kreatif semakin penting untuk bisa menemukan pasar yang lebih besar. Yulianti Dwi Handayani (22), perempuan asli Wates, Kulon Progo, Yogyakarta ini terbilang jeli melihat peluang wirausaha. Produk yang ia bikin masih sangat jarang di pasaran. Ia memulai usaha ini dengan brand Lilou Clay, di mana produknya berupa souvenir unik yang dibuat langsung dengan tangan alias handmade berbahan clay tepung.

Tak disangka, buah tangan unik dari clay tepung ini banjir peminat

Yulia, begitu sapaan akrabnya sebelumnya memang sudah nggak asing dengan wirausaha. Lilou Clay Gallery bukan usahanya yang pertama kali, tapi bidang yang dirambahnya kali ini sangat berbeda dari usaha sebelumnya.

"Sejak 2009 saya sudah melihat peluang ini setelah melihat buku kerajinan, tapi baru akhir 2014 kemarin bisa direalisasikan. Pengerjaan produknya juga menggunakan tangan dengan bahan tepung clay atau polymer clay, sehingga membuat pengerjaannya tidaklah mudah, bahkan terbilang rumit dan memakan waktu lama," kata Yulia kepada brilio.net, Rabu (6/1).

Menurut perempuan yang baru lulus program Diploma Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM)itu, harga produk yang dijualnya tergantung dengan tingkat kerumitan selama pengerjaan. Dia mematok harga mulai Rp 30 ribu hingga Rp 250 ribu.

"Tergantung produknya, makin rumit makin lama. Kalau yang sederhana, pengerjaannya sekitar 1 jam. Kalau rumit bisa sampai sehari dan proses pengeringan maksimal 3 hari," imbuhnya.

Hingga kini, Yulia mengaku usahanya ini masih dalam taraf pengembangan. Promosi gencar dilakukan dengan beragam cara lewat media sosial seperti Instagram, BBM dan Twitter.