Brilio.net - Beberapa hari yang lalu Museum Purbakala yang terletak di kawasan Pleret Bantul Yogyakarta telah diresmikan oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY, Umar Priyono. Museum tersebut berisi barang-barang peninggalan serta arca pada masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam di bawah kekuasaan Sultan Agung.

Museum tersebut menjadi penting karena menandakan metamorfosa penanda perubahan di Kesultanan Mataram Islam. Sejarah kerajaan Mataram Islam yang didirikan pertama di Kota Gede kemudian pindah ke Kerto lalu ke Pleret dan terakhir di Kartasura sebelum menjadi Keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Sumur Gumuling Pleret, 'pusarnya' Laut Selatan milik Nyi Roro Kidul


Museum ini menyimpan benda-benda yang terkait dengan berbagai peristiwa sejarah yang pernah ada di Pleret. Keberadaan tempat-tempat tersebut kini sudah tidak dapat dilihat lagi, namun sebagian sisa bangunan masih terpendam di dalam tanah. Beberapa komponen bangunan yang telah rusak tersebut, saat ini akhirnya tersebar di beberapa wilayah di sekitar bangunan tempat museum berdiri.

Selain peninggalan bersejarah tersebut ada satu hal lagi yang menarik di museum ini, yaitu keberadaan Sumur Gumuling. Keberadaan Sumur Gumuling menjadi simbol adanya suatu peradaban yang pernah berkembang di tempat itu karena adanya sumur tersebut menandakan lokasi bekas berdirinya Keraton Pleret.

Sumur Gumuling Pleret, 'pusarnya' Laut Selatan milik Nyi Roro Kidul


"Dulunya sumur ini sudah tidak terawat dan terbengkalai, namun sekarang sumur ini sudah dipugar dan masih berfungsi dengan baik," ujar Indra selaku edukator museum

Menurut masyarakat setempat sumur tersebut tidak pernah kering sama sekali. Walaupun saat Jogja dilanda kemarau panjang, Sumur Gumuling masih tetap lancar airnya. Konon kabarnya sumur ini adalah tamansari atau pemandian yang dibangun atas permintaan Nyi Roro Kidul sang penguasa Laut Selatan. Sehingga ada yang mengatakan bahwa Sumur Gumuling ini merupakan pusarnya atau udelnya Laut Selatan.