Brilio.net - Akhir-akhir ini sering kita temui ibu-ibu yang menjaga anaknya di TK tak lagi ibu-ibu berwajah paruh baya, melainkan remaja tanggung atau anak usia kuliahan. Fenomena ini sering disebut dengan mama muda, di mana seorang ibu memiliki anak di usia kurang dari 23 tahun.

Meskipun begitu menjadi seorang mama muda atau menikah di usia muda bukanlah perkara yang gampang. Mereka harus merelakan waktu bermain dengan teman-teman maupun waktu kuliah untuk mengurus anak dan suami.

"Saya menikah usia 20 tahun dan punya anak 2 tahun kemudian," ujar salah seorang mama muda, Corina kepada brilio.net, Selasa (5/5).

"Kalau saya menikah usia 21 tahun dan melahirkan seorang putra setahun kemudian," tambah Nisa, mama muda lainnnya.

Menurut Corina, menikah muda bukan berarti selalu berkonotasi negatif. "Saya menikah memang karena sudah merasa jodoh, lagipula suami saya saat melamar sudah mapan, jadi daripada menunda-nunda disegerakan saja," ujar Corina.

Masih sama dengan Nisa yang ketika menikah masih tercatat sebagai mahasiswa. "Kalau saya punya prinsip, dari awal tidak mau pacaran, kebetulan setelah itu saya mendapat lelaki yang juga berprinsip sama dan mau segera melamar saya. Orangtua juga mendukung. Akhirnya saya mantap untuk melangsungkan pernikahan," ungkap Nisa.

Berbagai hal berubah dalam diri seorang mama muda dibanding dulu saat masih single. "Kalau saya dulu itu orangnya gak banyak omong namun setelah punya anak jadi cerewet karena harus menghadapi anak laki-laki yang memang sedang aktif-aktifnya," tambah Corina.

Salah satu hal penting yang menjadi masalah saat menjadi mama muda adalah membagi waktu antara kuliah dan mengasuh anak. "Itu yang sulit, saya waktu melahirkan itu masih ada tanggungan skripsi, harus bolak-balik ninggalin bayi buat konsultasi tiap minggu. Itu kadang yang membuat khawatir," ungkap Nisa.

"Saya juga waktu melahirkan masih kuliah, alhasil saat harus ke kampus anak harus dititipin ke orang lain. Sebenarnya baby sitternya telaten cuma kadang saya khawatir karena kebersihannya kurang terjaga, pernah anak saya kakinya mrintil-mrintil karena gatal," lanjut Corina.

Baik Corina maupun Nisa mengaku meski sudah menjadi mama muda, kelak mereka masih ingin berkarir nantinya. "Ya masih ingin kerja, kan sayang kuliah saya kalau gak dipakai, tapi ya itu tunggu anak saya agak besaran mungkin," tutur Corina. "Saya orangnya gak bisa diam di rumah, jadi nanti kalau anak sudah besar mungkin akan buka usaha sendiri di rumah agar bisa mandiri, tidak melulu minta suami," pungkas Nisa.