Brilio.net - Tinggal di rumah bertingkat atau di gedung dengan ketinggian puluhan lantai, itu sudah menjadi hal biasa. Tapi bagaimana jika kamu ditawari untuk tinggal di atas sebuah pohon yang tingginya mencapai 80 kaki atau sekitar 50 meter? Tentunya tak semua memiliki keberanian layaknya Suku Korowai.

Suku di Papua ini tinggal di rumah pohon tertinggi di dunia, 50 meter

Aggota suku ini tinggal di rumah pohon setinggi 50 meter. Fakta ini berlangsung selama berpuluh-puluh tahun di Papua wilayah tenggara. "Ya, suku kami sudah terbiasa tinggal di atas rumah pohon yang ketinggiannya bisa mencapai 50 meter," kata Sumiar, salah seorang anggota Suku Korowai kepada brilio.net, Rabu (25/3). Saat ini Sumiar tinggal di Yogyakarta.

Menurut Sumiar, rumah di atas pohon itu dibuat dari kayu yang mereka dapatkan di hutan. Makin tinggi rumah mereka, maka mereka akan lebih merasa aman. "Selain sebagai tempat tinggal, keberadaan rumah ini adalah cara dari suku kami (Suku Korowai) untuk berlindung dari perang suku yang acap kali terjadi," lanjutnya.

Suku yang dikenal tidak menggunakan koteka ini merupakan suku yang memang suka bertahan di atas ranting pohon. Tinggal di atas pohon dan bersinergi dengan alam merupakan ciri khas mereka. Saat ini, populasi dari Suku Korowai ada sebanyak 3.000 orang. Namun, keberadaan mereka saat ini sangat jarang ditemui. Mereka tidak terbuka terhadap dunia luar, bahkan mereka hanya mengetahui kelompok mereka saja.

Rumah pohon Suku Korowai ini merupakan rumah pohon tertinggi di dunia. Bahkan beberapa institusi perguruan tinggi dari Australia banyak yang mempelajari tentang kontruksi ataupun gaya hidup Suku Korowai yang mereka juluki juga sebagai Manusia Pohon.

Jadi, jika kamu berkunjung ke Papua, jangan heran jika ternyata diatas pohon terdapat kegiatan manusia.