Brilio.net - Teriknya siang dan dinginnya malam selalu menjadi kawan Darmanto (42) dalam menjalani tugasnya. Dia adalah petugas pemeriksa rel kereta api, pekerjaannya adalah memastikan rel aman untuk dilintasi oleh kereta api. Pekerjaan ini memang berat dan vital serta memiliki tanggung jawab yang besar namun jarang mendapat perhatian publik.

Sulit menyembunyikan rasa lelah, namun tidak terlalu menampakkan ngos-ngosan kendati peluhnya merambat pelan dari tepi dahinya. Pagi itu, sekitar pukul 10.00 WIB Darmanto tiba di Stasiun Maguwoharjo setelah berjalan sejauh 8 kilometer dari Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Dia langsung menuju ruang PPKA melaporkan tugasnya, 'perlintasan aman'.

"Nggak munafik ya memang capek, tapi ini sudah jadi tanggung jawab saya. Keselamatan penumpang kereta juga dipengaruhi oleh pekerjaan saya," ujarnya ketika ditemui brilio.net, Minggu (22/3).

Suka duka penjaga rel kereta, jalan 8 km tiap hari demi kata 'aman'

Darmanto tak hanya sekedar berjalan kaki menyusuri rel kereta api dari Stasiun Tugu menuju Stasiun Maguwoharjo. Dia juga harus dikejar target waktu. Tidak sembarangan, untuk menempuh perjalanan sepanjang 8 kilometer, Darmanto hanya diberi waktu tempuh dua jam. Sudah lebih dari dari 10 tahun Darmanto menjalani pekerjaan.

Perjuangannya tidak sampai situ saja. Darmanto harus menapaki kerakal-kerakal tajam bantalan rel kereta api. Selain itu, kedua matanya harus jeli melihat kiri kanan rel untuk memastikan kelayakan jalan kereta.

"Rasanya jauh lebih berat di banding berjalan dipermukaan jalan biasa, karena permukaan yang kita injak ini tumpukan kerakal yang bergerak. Pada awal saya melaksanakan tugas ini, saya nangis, jari-jari kaki saya melepuh dan lecet," katanya sambil tersenyum.

Suka duka penjaga rel kereta, jalan 8 km tiap hari demi kata 'aman'

Saat ditanya berapa gaji yang dia dapatkan, pria paruh baya ini hanya tersenyum dan mengatakan yang penting cukup untuk memberikan makan dan sekolah untuk anak-anaknya.

"Sebenarnya pekerjaan saya ini hanya mengatakan jalur aman kepada pimpinan, tapi untuk empat huruf itu butuh proses dan perjuangan panjang dan tanggung jawab yang berat," imbuhnya.