Brilio.net - Bagi kebanyakan orang, ungkapan "Djiancuk" mungkin terdengar kasar. Maklum, ini merupakan sejenisnya umpatan khas Jawa Timur. Tapi di Yogyakarta, kata ini dipakai dengan maksud berbeda.

Jika kamu ke Yogyakarta, cobalah untuk ke Dusun Sonopakis, Kasihan, Bantul. Di sana kamu akan bisa menemukan warung nasi soto bernama Djiancuk. Meski berada di Bantul, namun soto ini khas Blitar. Warung ini didesain unik dan artistik. "Ya memang suami saya seorang seniman, pelukis, jadi di sini banyak lukisan dan tempatnya khas," ujar Parjinah (52), pemilik warung kepada brilio.net, Jumat (22/5).

Lalu kenapa warungnya dinamai Warung Soto Djiancuk? Parjinah mengatakan, hal itu karena biar terlihat khas Jawa Timur. "Ini kan sebenarnya soto khas Blitar, nah orang Jawa Timur kan suka misuh Djiancuk sebagai bentuk guyonan dan tanda keakraban," jelasnya.

Wanita asal Blitar tersebut juga mengatakan bahwa soto khas Blitar ini juga memiliki keistimewaan dibanding soto khas Jawa Timur lainnya. "Soto Blitar ini nggak pakai koya seperti soto Lamongan atau soto Surabaya. Selain itu ada bumbu rahasia yang ditemukan nenek saya dan itu hanya di sini yang punya."

Dari tampilannya, soto ini sangat menarik dan rasanya lezat. Apalagi disajikan dengan porsi yang pas selagi masih panas. Berani coba?