Brilio.net - Tak ada kata menyerah dalam hidup. Termasuk dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) 2015, 13 April mendatang. Hambatan apa pun diterjang demi kesuksesan UN.

Cara yang ditempuh SMA 5 Kota Bekasi, Jawa Barat dalam menghadapi persoalan UN, khususnya cara online bisa menjadi contoh. Menyadari bahwa sekolah mereka kekurangan perangkat komputer, sekolah menambahnya  secara swadaya. Langkah tersebut diambil karena belum adanya anggaran dari Pemerintah Kota Bekasi untuk pengadaan unit komputer 2015.

"Hingga Maret lalu kami hanya punya 20 unit, jumlah itu belum sesuai dengan ketentuan Kementerian Pendidikan yang mengharuskan satu komputer berbanding tiga peserta," kata Wakil Kepala SMA 5 Kota Bekasi Rahayu di Bekasi, Rabu (8/4).

Menurut dia, jumlah peserta UN di sekolah itu sebanyak 309 siswa, sehingga pihaknya merasa perlu menambah unit komputer secara swadaya. Dengan asumsi kebutuhan komputer satu banding tiga, maka jumlah komputer untuk memenuhi standar UN Online sebanyak 103 unit.

Pihaknya mengaku berupaya menambah kekurangan unit komputer dengan cara meminjam kepada sejumlah sekolah yang berdomisili di sekitar lingkungan SMAN 5 Kota Bekasi serta memanfaatkan fasilitas komputer laboratorium sekolah.

"Jumlah komputer kita tambah dengan memanfaatkan komputer di laboratorium sebanyak 40 unit, dan untuk menutupi kekurangannya kami bekerja sama dengan sekolah lain untuk membantu penyediaan komputer," katanya.

Selain komputer, persoalan lainnya adalah kebutuhan genset untuk menunjang pasokan listrik perangkat komputer selama UN berlangsung. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya memanfaatkan dana swadaya sekolah untuk menyewa genset sebesar Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta per hari.

"Jangan sampai saat UN online berjalan, tiba-tiba listrik padam," katanya.