Brilio.net - Buat kamu yang sering naik motor, sudahkah kamu menggunakan helm dengan benar sesuai aturan? Pasti banyak di antara kamu yang memakai helm tanpa mengancingkan pengaitnya karena terburu-buru. Padahal hal tersebut bisa berakibat fatal.

Hal tersebut mengundang perhatian dari tiga siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Paciran Lamongan Jawa Timur untuk menciptakan inovasi yang sederhana tapi berguna. Ketiga siswa tersebut Rizal Maulana, Rofiul Muzakki, dan Nizam Burhanuddin. Mereka membuat alarm yang yang diletakkan pada helm. Alarm tersebut akan berbunyi jika belum helm belum dikancingkan. Sehingga akan selalu mengingatkan para pengendara motor.

Rizal Maulana, ketua kelompok menuturkan, alatnya dibuat lantaran prihatin atas banyaknya masyarakat yang kadang mengabaikan aturan mengaitkan kunci helm."Jika kunci pada helm itu tidak dikaitkan, alarm yang ditanam di helm akan berbunyi. Alarm itu akan berhenti berbunyi ketika kunci pada helm dikaitkan," ujar Rizal saat dihubungi brilio.net Jumat (4/9)

Dia menambahkan, proses pembuatan ini hanya membutuhkan waktu satu hari. Biaya yang dikeluarkan pun sangat murah yaitu Rp 8.000 saja.

Alat itu terdiri dari switch untuk mendeteksi bahwa kepala pengendara berada dalam helm dan untuk memastikan kuncinya sudah dikaitkan. Selain itu ada buzzer yaitu komponen yang ada dalam komputer. "Semisal ada yang nggak beres akan berbunyi. Juga nggak lupa batu baterai seukuran baterai jam tangan," kata siswa yang juga santri pondok pesantren ini.

Untuk cara mendapatkan komponen itu, lanjut Rizal, buzzer didapat dari bekas CPU komputer yang tak terpakai di laboratorium sekolahnya. Kemudian untuk switch bisa didapat di toko elektronik dengan harga Rp 2.000. Sedangkan batu baterai jam tangan bisa didapatkan di toko juga dengan harga sama dengan switch, yakni Rp 2.000

Rizal pun berharap, karyanya ini dapat didukung oleh banyak pihak. Baik pemerintah maupun investor sehingga produk Rizal cs dapat dikomersilkan. Selain itu juga untuk menambah rasa aman bagi pengendara sepeda motor.

Hasil karya para remaja belia tersebut berhasil meraih medali emas pada untuk kategori low cost project mengalahkan peserta dari seluruh Indonesia serta beberapa peserta Internasional, dalam ajang International Islamic School Robot Olympiad (IISRO) 2015 di Kampus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Hebat!