Brilio.net - Sudah jadi rahasia umum deh, kalau yang namanya masa orientasi siswa (MOS) biasanya selalu dijadikan ajang perpeloncoan siswa senior terhadap siswa baru.

Walaupun pemerintah sudah mulai keras dalam menindaklanjuti acara pengenalan sekolah yang terkadang lebih sering menggunakan kekerasan seperti ini, ternyata masih banyak pihak yang tidak menggubris atau bahkan secara diam-diam terus melaksanakan aksi yang sudah terjadi secara turun temurun ini.

Seperti yang terjadi di salah satu sekolah di Bekasi, Jawa Barat, seorang siswa baru yang diketahui bernama Evan Christoper Situmorang, 13, meninggal setelah mengikuti kegiatan MOS di sekolahnya.

Siswa baru meninggal setelah mengikuti MOS, begini kronologinya

Evan (kiri) semasa masih hidup.

Dan berdasarkan pantauan brilio.net, Senin (3/8), Ratna Dumai, sang ibu, mengungkapkan bahwa sang anak kerap diminta hal-hal yang aneh selama mengikuti MOS di sekolah barunya, SMP Flora, Perumahan Pondok Ungu, Bekasi.

Jika kewajiban itu tidak dituruti, siswa akan dihukum untuk melakukan squat jump pada MOS yang diselenggarakan selama tiga hari, mulai 7 sampai 9 Juli 2015. Wah serem ya?

Masih menurut sang ibu, yang paling diingat dari pelaksanaan MOS adalah kegiatan jalan kaki sejauh empat kilometer, yang dilaksanakan dengan dalih sebagai pengenalan lingkungan sekolah. Perjalanan dimulai dari sekolahnya di Pondok Ungu menuju perumahan Puri hingga ke SPBU Pondok Ungu dan berakhir kembali di sekolah. Sejak saat itu, Evan sering mengeluh kakinya sakit.

Mendapati kondisi tersebut, Ratna pun segera memberikan perawatan dengan membawa Evan ke tukang urut. Namun walaupun sudah beristirahat selama beberapa waktu, rasa nyeri pada kaki Evan tak kunjung hilang, bahkan semakin parah setelah dia terjatuh di kamar mandi sekolah pada tanggal 28 Juli yang lalu.

Evan lalu dibawa ke Puskesmas namun akhirnya harus meregang nyawa dan meninggal pada Kamis (30/7) setelah mengalami kejang-kejang dan dilarikan ke rumah sakit.

Namun ketika dikonfirmasi kepada Kepala Sekolah Flora, Maria W. Da Gomez, tuduhan penyebab kematian korban karena aktivitas MOS dibantah secara tegas olehnya.

Menurutnya, jarak antara MOS dan hari kematian Evan sangat jauh, sehingga agak janggal jika penyebab kematiannya karena kegiatan MOS yang dirasa memberatkan tersebut. Maria juga membantah tudingan bahwa Evan jatuh di kamar mandi. Menurutnya, Evan bahkan harus di gotong ke kamar mandi karena tak bisa menggerakkan kakinya.

Kasus ini sontak membuat banyak orang geram terutama bagi mereka yang sangat membenci adanya aksi MOS berbau kekerasan yang selama ini sering terjadi setiap tahun ajaran baru.

Bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan secara langsung meminta Inspektorat Jenderal Kemendikbud untuk melakukan penyelidikan secara mendalam. Sebelumnya, Mendikbud juga sudah melarang adanya perpeloncoan dalam kegiatan pengenalan siswa baru yang tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud dengan nomor 59389 Tahun 2015 yang sudah dikirimkan ke sekolah-sekolah.

Rest in Peace, Evan!