Brilio.net - Charlie Hebdo, majalah Prancis yang sempat menggemparkan dunia karena membuat karikatur Nabi Muhammad kembali membuat heboh. Kali ini majalah itu menerbitkan kartun berseri yang menghina bocah imigran Suriah yang meninggal di tepi pantai. Akibat perbuatan tersebut, Charlie Hebdo terancam dipidanakan.

Diberitakan sebelumnya, Aylan Kurdi, bocah imigran asal Suriah ditemukan tak bernyawa di tepi pantai Turki. Kematian Aylan diduga karena dampak krisis pengungsian yang tengah terjadi di Eropa dalam beberapa minggu terakhir.

Namun, dalam edisi terbaru, majalah satiris asal Prancis itu membuat kartun yang cukup kontroversial. Mereka membuat kartun seorang bocah yang tertelungkup di pasir dan diberi judul 'So Close to Goal' atau 'Sangat dekat dengan tujuan.' Dalam gambar tersebut, juga terpampang iklan McDonald yang mengatakan, "Menu untuk 2 anak cukup bayar satu saja."

Tindakan Charlie Hebdo tersebut sontak membuat dunia geram. Kondisi dunia yang sedang dirundung duka karena kematian bocah tersebut akibat kasus pengungsian besar-besaran di Eropa justru dibuat bahan lelucon oleh majalah kontroversial itu.

Setelah kartun Nabi Muhammad, kini Charlie Hebdo hina bocah Suriah

Bahkan, seorang pengacara kenamaan Peter Herbert mengutuk perbuatan Charlie Hebdo dan tak segan-segan untuk memidanakannya. "Charlie Hebdo adalah majalah rasis sejati, xenophobia, dan nyaris bangkrut yang mewakili moral Prancis yang busuk," kecam Herbert melalui akun Twitter-nya yang dikutip brilio.net dari daily mail, Kamis (17/9).

"Kami akan mempertimbangkan untuk melaporkan perbuatan mereka sebagai bentuk penghasutan dan penindasan," imbuhnya.

Majalah Charlie Hebdo seringkali menerbitkan kartun yang bermuatan isu sensitif, seperti terorisme. Majalah yang kini berada di ambang kebangkrutan tersebut juga kerap mengangkat isu agama dan SARA agar laku dibaca banyak orang.