Brilio.net - Persis seperti namanya, kakek usia 70 tahun ini masih giat berkeliling berbagai kota berjualan gerabah, milik perajin di kampung halamannya, Kasongan, Kasihan, Bantul. Dengan sepeda tuanya, Mbah Giat menyusuri jalan sejauh ia mampu sambil menjajakan dagangannya.

Kesehariannya Mbah Giat berkerja sebagai buruh tani. Upah yang tak seberapa dari pekerjaannya tersebut, membuat kakek tiga anak ini harus rela menguras keringat berjualan gerabah untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Meski sempat dilarang oleh keluarganya karena alasan usia, Mbah Giat tetap saja mencari kesempatan untuk tetap berkeliling kota berjualan gerabah. Ia tak ingin merepotkan anak-anaknya yang sudah memiliki tangung jawab di masing-masing keluarganya.

“Dodolan gerabah itu koyo gogoh iwak, mung meraba-raba. Kadang intuk kutok, kadang yo entuk blulok (berjualan gerabah itu seperti menangkap ikan dengan tangan di air yang keruh. Kadang dapat ikan besar, kadang juga tidak dapat)," ujarnya kepada brilio.net.

Begitulah Mah Giat, meski di usia yang tua dirinya masih giat bekerja kerasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari bersama istri.