Muhammad Agit Tenda Harfian (17), merupakan salah satu siswa SMAN 7 Yogyakarta yang dinyatakan menderita penyakit Osteosarkoma. Penyakit Osteosarkoma adalah salah satu jenis kanker yang menyerang tulang. Keberadaan kanker ini cukup berbahaya dan dapat menyebabkan kelumpuhan serta kematian.

Enam bulan yang lalu dia mengalami kecelakaan dan sejak itu Agit tidak lagi bersekolah. Dari kecelakaan tersebut anak laki-laki kelahiran 6 Juni 1998 divonis menderita Osteosarkoma. Agit adalah anak dari pasangan Agus Siamtono dan Eko Mintarti.

Latar belakang keluarga Agit yang berasal dari keluarga yang kurang mampu membuat penyembuhan dari penyakit Agit terhambat. Tingginya biaya pengobatan menjadi permasalahan tersendiri bagi keluarga. Ayah Agit bekerja sebagai penjual es di Alun-alun Minggiran dan ibunya bekerja sebagai buruh pabrik.

Kini Agit sedang menjalani penyembuhan di Rumah Sakit Soeharso Surakarta Ruang Parang Kusuma dan rencananya akan dioperasi pada tanggal 25 Juni 2015 untuk pengangkatan sel kanker yang dideritanya di Rumah Sakit Ortopedi, Solo.

Namun, keluarga terkendala biaya rumah sakit dan operasi yang mencapai RP 200 juta. Orangtua Agit yang penghasilannya tak seberapa tentunya ingin melihat anaknya sembuh dan dapat beraktivitas lagi, tapi apa daya kemampuan ekonomi yang mereka miliki terbatas.

"Agit anak yang cerdas, dikelas dia juga cukup pendiam," ujar Tanaya, salah satu teman satu sekolah Agit di SMA 7 kepada brilio.net, Selasa (23/6).

Sudah sepekan ini para pelajar SMA di Yogyarta dan guru-guru sedang melakukan penggalangan dana untuk Agit. Mereka berharap bahwa teman mereka dapat dioperasi dan sembuh sehingga dapat berkumpul kembali bersama mereka.

Para pelajar SMA tersebut juga giat menyuarakan #saveagitfromOsteosarkoma di berbagai media sosial, berharap ada relawan yang berbaik hati untuk membantu Agit. Sampai pada tanggal 25 Juni nanti, gerakan pengumpulan dana untuk operasi Agit masih akan dilakukan.