Brilio.net - Perhatian masyarakat terhadap pentingnya pendidikan agama bagi anak-anaknya kini mulai berkurang. Sabarudin (21), salah satu pemuda asal Pasar Angso Duo, Jambi yang sejak tahun 2013 menjadi pengasuh di Taman Pendidikan Alquran (TPA) Al Sadar di tempat mukimnya merasakan sekali hal tersebut.

Sabarudin yang akrab disapa Sabar mengaku kerap menjumpai orangtua yang rela meliburkan anak untuk mengaji di TPA demi les dan tugas. Mereka seolah menilai menuntut ilmu agama di TPA sekadar sampingan. Mahasiswa FKIP IAIN Sultan Thaha Saifuddin ini trenyuh karena sebagian wali murid tidak mengetahui perkembangan dan tingkah laku anak-anaknya yang mulai abai dengan tata krama.

"Pendidikan TPA merupakan lanjutan dari pendidikan yang sudah diberikan di rumah. Tolong jangan remehkan, nanti akan mendapat hasil didikan ini di masa depan," kata Sabar kepada brilio.net melalui layanan bebas pulsa story telling 0-800-1-555-999, beberapa waktu lalu.

Dia menilai berlebihan jika ada orangtua siswa yang berpikiran pendidikan agama di TPA sudah mencukupi bagi anak-anak. Sebab, jam tatap muka anak-anak di TPA sangat sedikit. Mengaji di TPA dibagi menjadi dua sesi, sehabis Asar hingga satu jam setelahnya dan sesudah Magrib sampai sebelum Isya. Maka dari itu, dia mengusulkan lebih baik jika orangtua mempunyai inisiatif mengundang ustaz ke rumah untuk mengajar anak-anaknya.

Di lain pihak, Sabar mengajak para guru ngaji di TPA tetap menjaga semangat dan kebersamaan. Guru TPA tidak boleh berpikiran soal materi tetapi ikhlas mengajarkan ilmu sebagai ibadah. Sabar mengungkapkan saat ini TPA yang dikelolanya bersama 6 orang guru dengan total santri sebanyak 60 orang. Sementara itu, para orangtua siswa dikenakan biaya Rp 10 ribu per bulan.

Cerita ini disampaikan oleh Sabarudin melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!