Brilio.net - Selama ini sering kita temukan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) kesulitan mendapat sarana pendidikan. Kalaupun ada itu dikelompokkan dengan Sekolah Luar Biasa (SLB). Pengelompokan tersebut kadang membuat ABK menjadi merasa tidak percaya diri dengan kemampuannya.

Nah, untuk menanggulangi hal tersebut, dibentuklah sekolah inklusi. Sekolah inklusi adalah sekolah dimana dalam satu kelas anak normal dengan ABK akan belajar bersama tanpa adanya diskriminasi. Beberapa ABK memang kadang ditemani oleh pendamping untuk memperlancar suasana belajar mengajar.

Tugas kami biasanya menerjemahkan apa yang diucapkan oleh guru, karena memang komunikasi ABK kurang lancar, tutur Agustin (24), mantan pendamping ABK di salah satu sekolah inklusi di Surabaya kepada brilio.net. Satu kelas biasanya ada beberapa anak ABK di antaranya dua autis dan dua gangguan pendengaran.

Meski berada satu kelas dengan anak normal, ABK juga mampu bergaul dengan baik. Kepedulian terhadap teman bagus. Malah mengalahkan anak normal, contohnya dalam hal kecil salah satu anak rela mengantarkan temannya ke mobil jemputan saat pulang, ungkap Ina (24), salah satu guru di sekolah inklusi di Surabaya.

Sebagian mereka juga sangat menjaga kebersihan lho. Mereka rajin ngepel pas piket. Untuk makanan mereka juga saling berbagi, tutur Ina. Prestasi mereka juga bagus bahkan mampu lulus UN dengan nilai yang cukup memuaskan.