Brilio.net - Masih ingat tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 setahun lalu atau jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 beberapa bulan yang lalu? Tampak jelas betapa susahnya menemukan lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Tim evakuasi memerlukan waktu yang cukup lama untuk menemukan pesawat itu. Bahkan pesawat MH370 belum juga ditemukan saat ini.

Kondisi semacam ini rupanya menginspirasi lima mahasiswa elektronika dan instrumentasi UGM Yogyakarta untuk membuat suatu robot yang dapat melacak keberadaan puing pesawat di laut. Karya mereka saat itu diikutkan dalam program kreativitas mahasiswa (PKM).

Generasi baru robot pelacak puing pesawat terbang bikinan anak UGM

Robot pelacak itu mereka namakan Robo Submarine. Sistem kerja robot ini seperti robot ROV (Remotely Operated Underwater Vehicles). Jadi robot ini dioperasikan di bawah air, yang gerakannya dikendalikan langsung oleh manusia melalui remot kontrol dari atas permukaan air.

Robot jenis ROV biasa (tanpa modifikasi) sering digunakan tim evakuasi untuk mencari puing pesawat yang jatuh di laut. Meski begitu, sekolompok mahasiswa yang diketuai Nikite Sulistiyana, memberikan inovasi terhadap robot ROV yang mereka buat dengan tujuan meningkatkan akurasi pencarian puing.

Generasi baru robot pelacak puing pesawat terbang bikinan anak UGM

Kepada brilio.net, Kamis (26/3), Nikite mempaparkan kelebihan Robo Submarine dibandingkan robot ROV pada umumnya. "Sistem pencarian kami menggunakan dua buah kamera yang terhubung secara real time untuk mode pengamatan. Jadi antara gambar yang dikirim dari robot dengan yang diterima adalah gambar dari kondisi dan waktu yang sama," ungkapnya.

Nikite menambahkan, robot yang pembuatannya menghabiskan dana Rp 15 juta ini juga dilengkapi sonar untuk pemetaan bawah laut. "Data-data sensor dalam bentuk informasi kedalaman, suhu bawah air, posisi robot, kecepatan motor, dan keadaan bawah laut ditampilkan pada control panel dan instrument indicator. Kelebihan dari instrument indikator yang kami pakai sudah menggunakan sistem 4D sehingga data yang muncul lebih akurat," paparnya.

Robot canggih buatan anak bangsa ini sudah pernah diuji coba di Umbul Ponggok, Klaten, Jateng. Hasil yang didapat dari uji coba sudah optimal dan siap untuk diterjunkan dalam pelacakan puing pesawat yang sesungguhnya.

Sayangnya, produk mereka masih dalam bentuk prototype dan belum bisa diperbanyak. Dana yang tak sedikit dan waktu pembuatan yang cukup lama menjadi kendala besar bagi mereka.