Eh neng, kok ikannya dibuang gitu aja, trus sampahnya dibuang di sungai? tanya seorang pemuda kepada teman perempuannya.

Aku udah bosan, mau ganti ikan yang lain. Lagi pula sungainya lebar gak akan penuh kalo aku buang sampah di situ, jawab perempuan muda tersebut.

Lho kok gitu? jawab pemuda tersebut. Dari mana nanti dapat ikannya kalau sungainya tercemar? pemuda itu melanjutakan pertanyaannya.Kan tinggal beli di pasar ikan, jawab perempuan itu.

Wah si eneng, enak banget hidupnya apa-apa tinggal beli terus sampah-sampah tinggal buang di sungai, timpal pemuda.

Iya dong, kan semua bisa dibeli dengan uang. Kalau udah bosan dengan sesuatu tinggal ganti dan buang. Yang penting sekarang ini uang, jawab perempuan muda tersebut. Mungkin baginya perempuan itu uang adalah segala-galanya.

Wah hebat si Eneng, jawab pemuda.

Kemudian pemuda itu melanjutkan perkataannya, Neng pernah dengar pepatah kuno ini gak? Ketika pohon terakhir telah ditebang, ketika sungai terakhir telah kering, ketika ikan terakhir telah mati. Maka manusia baru sadar uang tidak bisa dimakan.

Mendengar perkataan pemuda itu si perempuan muda langsung mengambil ikannya yang tadi dibuang, dan berlari masuk ke dalam rumah, menyadari kesalahannya.

Suara burung benyanyi itu indah ya? Apalagi ditambah gemericik suara sungai atau air terjun. Kamu sudah baca cerita di atas?. Coba resapi sebentar saja, kalau pohon udah gak ada apa iya masih ada kicau burung bernyayi?.

Kalau sungai sudah tercemar, apa iya kita masih bisa denger gemericik air dan cari ikan ?. Sayangi bumi ini dengan tulus mulai sekarang biar suara-suara indah itu tidak hilang.Eh neng, kok ikannya dibuang gitu aja, trus sampahnya dibuang di sungai? tanya seorang pemuda kepada teman perempuannya.

Aku udah bosan, mau ganti ikan yang lain. Lagi pula sungainya lebar gak akan penuh kalo aku buang sampah di situ, jawab perempuan muda tersebut.

Lho kok gitu? jawab pemuda tersebut. Dari mana nanti dapat ikannya kalau sungainya tercemar? pemuda itu melanjutakan pertanyaannya.Kan tinggal beli di pasar ikan, jawab perempuan itu.

Wah si eneng, enak banget hidupnya apa-apa tinggal beli terus sampah-sampah tinggal buang di sungai, timpal pemuda.

Iya dong, kan semua bisa dibeli dengan uang. Kalau udah bosan dengan sesuatu tinggal ganti dan buang. Yang penting sekarang ini uang, jawab perempuan muda tersebut. Mungkin baginya perempuan itu uang adalah segala-galanya.

Wah hebat si Eneng, jawab pemuda.

Kemudian pemuda itu melanjutkan perkataannya, Neng pernah dengar pepatah kuno ini gak? Ketika pohon terakhir telah ditebang, ketika sungai terakhir telah kering, ketika ikan terakhir telah mati. Maka manusia baru sadar uang tidak bisa dimakan.

Mendengar perkataan pemuda itu si perempuan muda langsung mengambil ikannya yang tadi dibuang, dan berlari masuk ke dalam rumah, menyadari kesalahannya.

Suara burung benyanyi itu indah ya? Apalagi ditambah gemericik suara sungai atau air terjun. Kamu sudah baca cerita di atas?. Coba resapi sebentar saja, kalau pohon udah gak ada apa iya masih ada kicau burung bernyayi?.

Kalau sungai sudah tercemar, apa iya kita masih bisa denger gemericik air dan cari ikan ?. Sayangi bumi ini dengan tulus mulai sekarang biar suara-suara indah itu tidak hilang.