Brilio.net - Apakah hari ini ayah sibuk? hari ini pulang jam berapa? tanya seorang anak dengan suara kecilnya pada ayahnya suatu pagi.

Iya nak, ada rapat di kantor,ayah pulang jam 8 malam nak, jawab sang ayah terburu-buru sambil masuk ke dalam mobil.

Ayah anak itu terlihat terburu-buru berangkat ke kantor. Anak tersebut terdiam saat melihat mobil ayahnya yang pergi. Kesedihan mendalam terpancar dari raut wajahnya yang polos.

Malamnya ayah anak tersebut pulang jam sepuluh malam. Dia melihat anaknya sudah tertidur di atas kursi. Kemudian ayah anak tersebut menanyakan kepada istrinya. Bunda kenapa membiarkan anak kita tertidur di kursi? tanya suaminya.

Anak kita yang bersikeras menunggu ayah pulang kerja, katanya dia ingin menanyakan sesuatu jawab istrinya.

Kemudian anak tersebut digendong oleh ayahnya ke kamar. Sesampainya di kamar anak tersebut bangun dan bertanya kepada ayahnya. Apakah ayah sibuk hari ini? tanya anaknya dengan pelan.

Lumayan sibuk si, kata bunda ada yang ingin kau tanyakan, apa itu nak? tanya ayah tersebut.

Ayah sebenarnya ayah bekerja untuk apa? tanya anak itu dengan polos

Untuk kebahagiaan kita semua nak jawab ayahnya

Apakah ayah bahagia dengan pekerjaan ayah? bertanya lagi anak tersebut kepada ayahnya.

Sangat bahagia nak, ayah senang walaupun harus berangkat pagi dan pulang malam? Asal bisa mencukupi semua kebutuhan dirumah jawab ayahnya dengan sangat bangga

Ayah pernahkah ayah bertanya padaku dan Bunda?, Apakah kami bahagia ayah harus berangkat pagi dan pulang larut malam? Kadang saat libur pun ayah tidak di rumah. tanya anaknya sambil meneteskan air mata.

Maksudnya apa nak? jawab ayahnya mulai menyadari kekurangannya.

Ayah tadi siang di sekolah ada acara keluarga, semua teman-teman datang bersama ayah dan ibu mereka, jawab anak itu masih meneteskan airmata. Dan aku hanya datang bersama bunda, ayah aku sangat sedih karena kami tidak bisa mengikuti games yang ada karena selalu kekurangan satu orang, yaitu ayah, jelas anak itu menerangkan di dalam tangisnya.

Maafkan ayah nak karena tidak pernah memikirkan perasaanmu dan bunda, jawab sang ayah sambil menangis. Yang ayah tau mungkin kalian akan bahagia jika ayah bisa memenuhi kebutuhan materi kalian, padahal ada hal yang lebih penting dari itu. jawab sang ayah.


Apa yang bisa kita petik dari cerita di atas?

Yang dibutuhkan dari sebuah keluarga bukan hanya materi yang bertumpuk-tumpuk, akan tetapi juga sebuah kebersamaan untuk menciptakan keluarga yang harmonis. Kebahagiaan tidak datang hanya dari materi dan uang. Hal-hal kecil dan sederhana dapat membuat semua keluarga bahagia.