Brilio.net - Belanda, negara superior yang telah menjajah Indonesia selama 350 tahun tersebut ternyata pernah dirampas oleh Indonesia. Lalu apa yang dirampas oleh Indonesia dari Belanda? Jawabannya adalah mesin pencetak uang rupiah pertama di Indonesia.

Mungkin hal ini sudah lama terlupakan, bahkan banyak orang tidak tahu bagaimana uang bisa tercetak, prosesnya, cara pembuatannya yang ternyata mengalami banyak kendala dan tantangan, kemudian pengedarannya. Padahal proses ini memiliki arti penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Mesin-mesin pencetak uang rupiah pertama memang milik Belanda awalnya, saat Jepang datang dan Belanda pergi ketika itulah Indonesia mengambil seluruh mesin pencetak uang tersebut. Setelah merdeka, Indonesia bahkan belum memiliki mata uang sendiri karena kedaulatannya saat itu belum sepenuhnya diakui oleh dunia Internasional. Sehingga pada saat itu Indonesia menggunakan mata uang The Javasche Bank, uang Hindia Belanda dan mata uang masa pendudukan Jepang.

Usaha untuk mencetak uang Rupiah saat itu selalu mengalami kendala. Karena kemerdekaan Indonesia saat itu sifatnya masih de facto maka setelah pendudukan Jepang berakhir, Belanda berusaha kembali lagi ke Indonesia.

Namun para pejuang saat itu tidak mau menyerah, mereka membawa lari mesin pencetak uang tersebut dan menyembunyikannya di Yogyakarta. Akhirnya pada tanggal 30 Oktober 1946 uang Rupiah yang saat itu masih bernama Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) berhasil diedarkan untuk pertama kalinya.

Uang yang pertama kali diedarkan adalah uang kertas dengan pecahan mulai dari 5 sen, 10 sen dan 25 sen. Sejak hari itu beredarnya uang itu juga lah, Belanda tidak bisa menduduki Indonesia kembali karena Indonesia telah diakui sebagai sebuah negara oleh dunia internasional.

Percaya tidak, Indonesia pernah merampas Belanda?

Sekarang coba saja bayangkan bagaimana seandainya mesin ini tidak ada, maka tentu saja, mata uang rupiah tidak akan hadir di dunia ini, dan kita tidak bisa merasakan manfaat dari uang rupiah sebagai salah satu alat untuk transaksi pembayaran dan pembelian, dan lain-lain. Bahkan mungkin Indonesia tidak akan diakui oleh internasional.