Brilio.net - Selalu ada saja hikmah dari peristiwa dalam kehidupan kita. Bahkan kepergian orang yang kita cintai juga bisa mendatangkan hikmah. Ini yang dialami oleh Reza, pemuda 23 tahun asal Medan, Sumatera Utara.

Reza rela menunda kuliahnya demi ibu dan dua keponakannya. Ketika 2011, ibunda Reza terkena diabetes. Mau tidak mau Reza harus bekerja untuk menyambung hidup dan membiayai pengobatan sang bunda. Enam kakaknya merantau dan jarang memberi kabar ke kampung halaman. Reza juga harus membiayai dua keponakannya yang tinggal bersama. Ayah Reza sudah meninggal ketika dia berumur empat bulan. Sementara remaja lain sering baper karena sinyal jelek dan kemacetan, dia harus berjuang keras.

“Pada 2012, ibu saya meninggal, tetapi masih harus membiayai dua keponakan,” ungkapnya kepada brilio.net melalui sambungan bebas pulsa 0800-1-555-999, Rabu (4/11).

Reza pun bekerja serabutan. Apa saja dia lakoni demi mendapatkan uang. Awalnya dia menjajakan jus buah, lalu beralih menjadi pelayan selama tiga bulan. Reza sempat bekerja sebagai kasir di minimarket selama 1,5 tahun. Setelah itu, dia pindah ke perusahaan lain meski dalam posisi yang sama. Perjuangan itu harus dilakukan karena dia harus membayar air dan jug listrik, serta uang jajan keponakannya.

Masa antara 2011-2014 merupakan masa gelap baginya. Sekarang  masa perih itu sudah berlalu. “Kini saya sudah semester tiga, jurusan akuntansi,” ungkap cowok Medan ini. Biaya kuliah ditanggung oleh kakaknya yang bekerja di kapal pesiar.

“Saudara kini juga sudah mulai dekat lagi,” ungkapnya. Memang kepergian ibunya itulah yang membuat saudara sekandung itu saling berkomunikasi lagi termasuk dengan Reza.

Cerita ini disampaikan melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!