Brilio.net - Pascapanen pisang, biasanya pelepahnya akan dibuang begitu saja. Tapi hal itu tak berlaku di Desa Rowosari RT 04/03, Tembalang, Kota Semarang, Jateng. Bersama warga sekitar, lima mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) mengolah pelepah pisang di daerah tersebut menjadi antiseptik cuci tangan atau handsanitizer.

Adalah Umi Ardiningsih, Kinanti Fajar, Hamas Musyaddad, Rozzaq A Islamudin, dan Laelatul Hikmah yang mencoba menghadirkan inovasi baru handsanitizer dari bahan alami ini. Menurut Umi, ide tersebut muncul karena setahu mereka, orang tua zaman dulu biasa menggunakan pelepah pisang muda sebagai obat luka.

Dari situ, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat ini membawa pelepah pisang ke laboratorium untuk diteliti. Hasilnya ternyata pelepah pisang mengandung zat-zat yang berguna sebagai antiseptik. "Dari situ akhirnya muncul ide untuk membuat handsanitizer dari pelepah pisang," terang Umi saat dihubungi brilio.net, Kamis (30/4).

Umi menjelaskan bahwa untuk mengubah pelepah pisang menjadi handsanitizer ini prosesnya tak terlalu sulit. Mula-mula diambil bagian dalam dari pelepah pisangnya. Setelah dipotong kecil-kecil, pelepah pisang itu dihaluskan dengan juicer.

Selanjutnya dilakukan sterilisasi dengan autoclave. Setelah diberi zat untuk memisahkan unsur lengket dan membuat cairan menjadi dingin, maka jadilah handsanitizer dari pelepah pisang tersebut.

Pelepah pisang disulap jadi antiseptik, anak-anak muda ini pelakunya

Dipilihnya warga Desa Rowosari RT 04/03 Tembalang Semarang sebagai mitra Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini tak lain karena melihat potensi pisang di daerah tersebut. "Desa Rowosari bisa dikatakan salah satu sentra pisang di Semarang," terang Umi.

Dengan memberdayakan warga desa tersebut, maka secara tidak langsung Umi dan kawan-kawan bisa memberi tambahan penghasilana warga melalui program ini. Dalam waktu dekat, Umi dan kawan-kawan juga akan mengeluarkan produk sabun cuci piring dari pelepah pisang. Produk tersebut akan menjadi produk baru dari handsanitizer yang banyak dipesan pengusaha rumah makan di Jakarta itu.