Brilio.net - Di usia yang sudah senja, tepatnya 86 tahun, Parino Siswowardoyo mantan pejuang yang turut serta merebut Kota Solo dan Semarang setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946 ini ternyata masih sangat fasih berbahasa Jepang padahal sudah puluhan tahun lalu dia lalui.

Mantan pasukan Seinendan atau pasukan Pembela Tanah Air (PETA) ini masih bisa dengan lancar memperkenalkan dirinya dengan Bahasa Jepang. "Okaerinasai. Ohayou Gozaimasu. O genki desu ka, hajimemashite watashi wa Parino Siswowardoyo.

Bagaimana tahu artinya? Itu saya menyambut dan memperkenalkan diri saya terhadap Anda. Artinya: "Selamat datang, Selamat pagi, apa kabar? perkenalkan saya Parino Siswowardoyo," ujar Paino kepada brilio.net, Kamis (20/8).

Parino bahkan masih bisa menuliskan huruf Jepang dalam secarik kertas tanpa bantuan kacamata sekalipun. Parino yang juga mantan TNI Angkatan Udara dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu (Peltu) ini bercerita bagaimana dirinya masih ingat hampir semua cerita di masa lalunya.

"Kuncinya sepele. Saya sampai saat ini memiliki hobi mengisi TTS setiap harinya, itu tidak pernah saya lewatkan. Buktinya Alhamdulillah sampai sekarang saya masih ingat betul bagaimana teknik-teknik perang zaman dulu, hingga tulisan dan bahasa Jepang," lanjut Parino yang di usia senja ini masih menjadi Ketua sekaligus Sekretaris Pepabri (Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) Yogyakarta, sekaligus anggota PPAU (Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Udara) dan juga anggota LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia).

Parino yang juga memiliki 11 bintang penghargaan di antaranya medali Bintang Gerilya, Bintang Sewindu, dan juga Bintang Swa Buana Paksa Nararia ini juga berpesan bahwa hendaknya rakyat Indonesia khususnya para pemuda mampu merefleksi diri dengan turut memikirkan dan bertindak sesuatu demi nusa dan bangsa demi kemajuan Indonesia.