Brilio.net - Dihan Awalidan, bocah berusia tujuh tahun asal Cicapar, Banjarsari, Ciamis, Jawa Barat telah menjadi perokok berat. Dihan mampu menghisap 16 batang per hari. Dia kecanduan rokok sejak berusia 3 tahun. Orang tua anak ini mengatakan mereka tidak berdaya untuk menghentikan kebiasaan buruk anaknya.

Sejak kecil, Dihan selalu menolak untuk bermain dengan teman-teman sebayanya. Dia lebih memilih merokok. Setiap hari Dihan membeli rokok dari uang jajan sekolah atau mencuri uang dari dompet ibunya.

"Jika tidak diberi uang, dia akan marah-marah. Kalau tidak dikasih juga dia akan mencuri uang ibunya," ujar Iyan, 36, ayah Dihan kepada brilio.net.

Meskipun orang tua dan gurunya memohon agar Dihan menghentikan kebiasaan buruknya itu, tapi dia tak pernah memperdulikannya. Dia sering pergi ke sawah untuk merokok. Saat ini Dihan memang sudah mengurangi kebiasaan merokoknya, tapi dia tidak bisa menghentikannya.

Ibunya, Tati, 32, juga sudah putus asa melihat kebiasaan buruk anak laki-lakinya itu. Sang ibu sangat khawatir terhadap kerusakan jangka panjang yang bisa mengganggu kesehatan Dihan. "Jika Dihan tidak merokok ia menangis. Sekarang dia merokok diam-diam. Dia sering merokok di ladang dekat rumah," kata Tati.

Bibir Dihan sudah mulai menghitam akibat sering merokok. Kebisaan Dihan ini makin memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar rokok terbesar kelima di dunia, di mana sepertiga dari anak-anak Indonesia telah mencoba merokok sebelum usia 10 tahun. Saat ini berdasarkan catatan badan kesehatan dunia (WHO), lebih dari 61 juta orang di Indonesia adalah perokok. Dua per tiganya ditempati laki-laki yang masuk dalam kategori pecandu.