Brilio.net - Salah satu jenis limbah pabrik yang berupa tandon berbahan polygen seringkali jarang dimanfaatkan setelah digunakan. Agar limbah tersebut tidak terbuang begitu saja, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil merekayasa tandon bekas limbah pabrik itu menjadi tandon penampung air yang tahan lama dan bisa dipakai hingga puluhan tahun.

Adalah Jalu Prianggodo, Gana Yuriko Putra, dan Rahmadiyono yang berhasil menuangkan ide kreatif mereka dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan. Ide awal pembuatan tandon air tersebut bermula dari kurangnya pemanfaatan tandon bekas wadah zat-zat kimia yang digunakan di pabrik.

"Tandon tersebut terbuat dari polygen yang merupakan jenis plastik murni yang awet dan tidak mudah rusak biarpun terkena panas atau dingin secara terus menerus," ujar Jalu saat dihubungi brilio.net, Minggu (3/5).

Karena tandon bekas itu kurang dimanfaatkan secara maksimal, Jalu dan teman-temannya berpikir kreatif untuk memodifikasi tandon itu sebagai penampung air rumah tangga. "Tandon itu muat sampai 150 liter, jadi cocok untuk tandon air serta punya keunggulan yaitu awet dan tahan lama," kata mahasiswa semester 8 jurusan Biologi itu.

Tandon-tandon dari pabrik tersebut kemudian dicuci menggunakan sabun dan deterjen hingga benar-benar bersih dari bahan kimia. Tandon itu lalu dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat dialihfungsikan sebagai tandon penampung air untuk keperluan rumah tangga. "Karena tandon-tandon itu punya banyak ukuran, maka bisa juga dipakai untuk tempat sampah, untuk membuat pakan fermentasi, dan yang utama untuk tandon air rumah tangga," tambahnya.

Tabung tandon hasil kreasi Jalu dan teman-temannya itu kini dipasarkan di daerah Potorono, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Dengan harga hanya berkisar antara Rp 180 ribu sampai Rp 230 ribu, pembeli bisa memiliki tandon dengan kualitas terbaik dan tahan lama hingga puluhan tahun.