Brilio.net - R dan pasangan menyadari hamil sebelum menikah adalah hal keliru. Namun, R tidak pernah menyangka bahwa ternyata sang suami masih merasa minder dan malu sampai hari ini akibat perbuatannya tersebut. Usia muda yang saat itu membuat mereka gelap mata dan melakukan hal keliru. Ketika itu R masih berstatus mahasiswi semester akhir di salah satu universitas di Indonesia. Rasa malu kemudian dilimpahkan kepada sang anak yang menurut suaminya bahwa anaknya membuat malu keluarga.

"Saya tahu bahwa yang kami lakukan adalah hal yang keliru, namun kami tidak mungkin menutupi semua dan berbohong seperti keinginan suami saya, kasian anak saya," cerita R kepada brilio.net melalui layanan storytelling, Rabu (14/10).

Pernikahan wanita yang kini berusia 26 tahun ini sempat ditentang oleh orang tuanya, namun pada akhirnya orang tua memilih untuk merestui. Menurutnya dengan melangsungkan pernikahan maka permasalahan yang ada sudah berakhir dan dia akan hidup bahagia.  

Tapi ternyata permasalahan yang dihadapi tidak selesai sampai di situ saja, prahara setelah pernikahan semakin menjadi-jadi. Suami lalu membuat usia sang anak layaknya anak normal dan mencoba menutupi bahwa anaknya lahir berselang hanya beberapa bulan setelah proses pernikahan. "Berulang kali saya mencoba menjelaskan pada suami bahwa kita tidak perlu menyembunyikan semuanya lagi dan membebani anak kita dengan pertanyaan orang-orang tentang tanggal lahirnya," cerita wanita asal Depok ini.

R tidak ingin berbohong dan menutupi apapun lagi. R sudah berulang kali menjelaskan kepada suaminya untuk menerima kenyataan dan tidak lagi berbohong kepada semua orang perihal usia anaknya.

Kini anak R berusia empat tahun. Dia kerap mengadu jika mendapat perlakuan berbeda dari lingkungannya. "Orang-orang menganggap anak saya anak haram, suami saya juga berpikiran sama seperti orang-orang," tandas R.

Cerita ini disampaikan oleh R melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!