Brilio.net - Nasib malang memang tak bisa ditolak, nasib buruk tak bisa dihindari. Pepatah itu seakan pas untuk menggambarkan keadaan Yang Huazhen (67). Wanita yang mendirikan lapak untuk menjual syal dan handuk pada Senin lalu di Dongguan, Guangdong, China sangat terpukul. Dari sepuluh pembeli dagangannya, enam di antaranya membayar dengan uang palsu.

Malangnya nenek ini, dagangannya dibeli pakai uang palsu Rp 1,2 juta

Mengetahui hal itu, Yang Huazhen bahkan hampir pingsan. Bagaimana tidak, uang palsu yang dipegangnya mencapai 600 Yuan atau setara dengan Rp 1,2 juta. Ia mengatakan jika tidak bisa tidur sepanjang malam.

"Uang 600 Yuan itu sama dengan separuh biaya hidup dalam sebulan bagi saya dan cucu saya," kata Yang seperti dikutip brilio.net dari Fanpage CCTVNews, Rabu (2/12).

Malangnya nenek ini, dagangannya dibeli pakai uang palsu Rp 1,2 juta

Yang saat ini hanya tinggal berdua bersama cucunya. Anak perempuan dan menantunya sudah tinggal di kota lain. Sementara anak mereka dititipkan kepada Yang untuk dirawat.

Meski telah ditipu dan rugi banyak, Yang tetap akan berjualan karena dari situlah ia mendapatkan penghidupan untuk menafkahi keluarganya. "Aku akan terus berjualan," kata yang sambil meneteskan air mata.

Diketahui, uang palsu saat ini menjadi masalah besar di China. Pada November lalu, polisi di Provinsi Guizhou menggerebek satu tempat yang memproduksi uang palsu. Di sana ditemukan 2,6 juta Yuan atau setara dengan Rp 5,6 miliar. Yang menjadi satu di antara warga miskin China yang terkena dampak buruk dari beredarnya uang palsu itu.