Brilio.net - Futsal identik dengan permainan laki-laki. Tapi anggapan itu tidak berlaku di kampus Universitas Indonesia (UI), khususnya Fakultas Sastra. Maklum di kampus Jaket Kuning ini, olahraga futsal tak hanya dimainkan mahasiswa tapi juga para mahasiswi. Jika kamu bertandang ke kampus UI Depok, jangan heran jika banyak mahasiswi yang piawai memainkan si kulit bundar di lapangan.  

“Awalnya suka nonton bola, karena keluargaku semuanya hobi banget nonton bola. Futsal dan sepak bola enggak beda jauh, akhirnya tertarik untuk nyoba dan ketagihan,” ujar Fara Tasya Novana, 22, kepada brilio.net sambil tersenyum.

Mahasiswi sastra UI demam main futsal, kenapa ya?

Saat pertama main futsal, Farah mahasiswi Fakultas Sastra ini sempat ditentang orangtuanya karena olahraga itu dianggap sebagai permainan laki-laki. Sebenarnya hobi bermain futsal sudah dilakoni Farah sejak masih SMA.  Ternyata anggapan cewek lebih menonjol dalam hal fashion juga tak berlaku bagi Farah.

Para mahasiswi Sastra UI  tak sekadar hobi belaka dalam bermain futsal. Terbukti mereka mampu mengukir sejumlah prestasi, mulai juara futsal antarjurusan hingga antar universitas. Pada 2014 misalnya, tim futsal Sastra UI sukses meraih prestasi puncak di ajang Olimpiade UI 2014. Untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir mereka mewakili Fakultas Sastra merebut juara futsal putri. “Waktu itu aku juga jadi kapten dan futsal putra Sastra jadi juara. Jadi lengkap deh bahagianya,” katanya.

Mahasiswi sastra UI demam main futsal, kenapa ya?

Dia berharap ke depan tim futsal putri Fakultas Sastra semakin banyak meraih prestasi. Satu hal lagi, dia juga berharap tidak ada diskriminasi gender dalam segala hal kehidupan termasuk olahraga. Jangan ada lagi anggapan olahraga tertentu hanya milik satu kaum saja. Ternyata perempuan juga bisa menjalani dunia yang selama ini dianggap hanya milik laki-laki. Bravo!