Brilio.net - Devi Triasari membuktikan bahwa usaha keras mampu memberi hasil yang manis. Pencapaiannya sebagai wisudawati terbaik dan waktu studi tercepat Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada wisuda periode Juni 2015 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99 adalah buktinya.

Kendala ekonomi bukan halangan dalam mewujudkan impian sebab Devi yang ayahnya seorang buruh serta ibunya seorang ibu pembantu rumah tangga mampu menamatkan Strata 1-nya tanpa biaya sepeser pun bahkan tiap bulan menerima uang saku. Lebih membanggakan lagi, lulusan SMKN 1 Ngawi, Jawa Timur ini menyelesaikan studinya hanya selama 3 tahun 6 bulan.

Perjuangannya mendapatkan gelar sarjana hukum tidak pernah mudah. Sejak awal mendaftar kuliah saja, gadis kelahiran Ngawi, 19 Desember 1991 ini sempat luntang-lantung ketika mengikuti tes SNMPTN 2011. Devi yang tidak memiliki kerabat sama sekali di lokasi tes di SMAN 2 Sukoharjo terpaksa tidur di sebuah gudang milik warga, itu pun karena rasa kasihan sang pemilik rumah.

Perjuangan itu akhirnya terbayar dengan diterimanya Devi di Fakultas Hukum UNS dan tercatat sebagai penerima beasiswa. Devi sempat diterima beasiswa Sampoerna namun tidak diambil dan lebih memilih beasiswa bidik misi.

Namun, menerima beasiswa bidik misi tidak serta merta membuat Devi bisa berleha-leha. Dia merasa masih punya tanggung jawab membantu perekonomian keluarga.

Anak pasangan Suwito dan Karinem ini sempat bekerja sebagai staf administrasi pada sebuah perusahaan kontraktor di Magetan yang menyebabkan ia sering pergi-pulang dari Magetan ke Solo dan sebaliknya. Namun tak lama ia meninggalkan pekerjaannya itu dan memilih menjadi guru privat serta berjualan pulsa.

Kini, Devi mendapat tawaran sudi lanjut dari dua universitas di Australia, yaitu Monash University dan Newcastle University. "Saya ingin menjadi dosen untuk mengangkat derajat hidup keluarga saya. Karena saya memang suka mengajar. Orangtua saya baru akan datang ke UNS pertama kalinya saat saya wisuda Juni nanti," ungkapnya Sabtu (30/5).