Brilio.net - Erwin Saputra tak pernah menyangka hasil karyanya bisa membuat dirinya berjumpa dengan para artis dan tokoh terkenal Tanah Air. Andy F Noya, Sandiaga Uno, Andre Taulany, dan Sule adalah nama-nama pesohor yang pernah menggunakan jasa mahasiswa semester 6 Universitas Brawijaya ini.

Kisah pemuda berusia 21 tahun ini bermula ketika dia diterima sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang. Dinyatakan lolos seleksi membuat Erwin senang sekaligus gelisah. "Semester pertama dan kedua saya belum dapat beasiswa Bidik Misi, jadi saya harus memutar otak untuk mendapatkan penghasilan sendiri," kisah pemuda asal Jember, Jawa Timur ini kepada brilio.net, Senin, (30/3).

Erwin sadar bahwa dia tak mungkin terus-terusan minta kiriman uang kepada ibunya. Apalagi, dia hidup hanya dengan ibunya, sehingga ibunya harus berjuang seorang diri untuk membiayai kuliahnya. Perasaan tidak tega dan kasihan itulah yang selalu bergejolak di dalam batinnya.

Dia lalu mencoba berjualan es teh untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Bukannya untung, Erwin malah rugi banyak. Bahkan, modal yang digunakan untuk usahanya itu sampai ludes. Meski sempat terpukul, Erwin kemudian mencoba peruntungan lain. Berbekal ilmu seni yang dia pelajari sejak SMA, dia membuka jasa menggambar karikatur. "Saat itu iseng-iseng gambar. Lalu saya upload di FB, banyak temen yang nanya ingin dibuatkan," kenangnya.

Hasil karya pertamanya tersebut dihargai Rp 14 ribu. Meski nominalnya tak seberapa, dia mengaku sangat senang karena bisa mendapatkan uang dengan keringatnya sendiri. Setelah dia gencar melakukan promosi via media sosial, pesanan demi pesanan akhirnya datang silih berganti.

Mahasiswa ini wujudkan mimpinya kuliah lewat karikatur

Berkat keahlian menggambar itulah, pemuda yang juga menjadi santri di salah satu pondok pesantren di Malang itu menuai banyak prestasi. Selain pernah menyabet peringkat kedua Lomba Desain Batik Nasional, karya Erwin juga sampai ke tangan para selebritis dan tokoh terkemuka di Indonesia, seperti Andy F Noya, Sandiaga Uno, Andre Taulany, dan Sule.

Bahkan, rektor Universitas Brawijaya juga pernah memesan karikatur kepadanya. "Saya ingin membuktikan kalau anak pondok tidak kalah sama anak biasa," tambahnya.

Kendati telah memiliki segudang prestasi, Erwin tidak mau seperti 'kacang lupa pada kulitnya'. Saat pulang ke Jember, dia selalu menyempatkan diri berkunjung ke SMA nya dulu untuk membagikan pengalamannya sekaligus memberi motivasi kepada adik-adik kelasnya. "Biasanya ke sanggar seni atau menjadi pembicara di sekolah dalam acara Open Campus," kata mahasiswa jurusan Seni Rupa, UB ini.