Brilio.net - Melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi mungkin menjadi mimpi yang sulit diwujudkan bagi sebagian anak Indonesia. Mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi akan berpikir dua kali untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Hanya mereka dengan tekad dan niat kuat yang mampu menggapai mimpi tersebut.

Adalah Siti Maesyaroh, mahasiswi kelahiran Purworejo ini harus bekerja keras untuk menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan predikat Cumlaude.

May, sapaan Maesyaroh, harus bekerja keras karena menyadari bukan dari keluarga berada. Orangtuanya hanya seorang transmigran biasa.

Bagi May bangku kuliah bukan sekadar tempat untuk menimba ilmu akademik, namun juga softskill. Selama menjadi mahasiswi, dia telah mengikuti setidaknya lima organisasi kemahasiswaan.

Kendati demikian, prestasi May di bidang akamedik tidak pernah terkorbankan. Segudang kegiatan di kampus tak membuatnya bermalas-malasan. Buktinya, dia pernah dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi tahun 2014 dan lulus tepat waktu. Selain itu, May juga sempat menjabat menjadi ketua Center of Islamic Economics Studies (CIES) UNY 2013.

Bahkan, pada tahun 2014, dia menjadi salah satu pelopor berdirinya Islamic Mini Bank (IMB) di UNY pada 2014 lalu dan didaulat menjadi direktur pertama lembaga keuangan syariah yang melayani mahasiswa, dosen, dan karyawan UNY ini.

Prestasi bagi May memang bukanlah hal baru. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, dia kerap meraih berbagai penghargaan. Dia memiliki prinsip, di mana pun dia menimba ilmu, dia akan berusaha menjadi yang terbaik.

Skenario Allah akan indah pada saatnya tiba. Jika dijalani dengan penuh kesyukuran dan memaksimalkan potensi yang dimiliki, buahnya akan manis. Mutiara ditempatkan di manapun akan tetap menjadi mutiara, kata May kepada brilio.net, Jumat (7/8).

Pasca lulus dari UNY, putri pasangan Sumardi dan Turimah ini berencana melanjutkan studi di bidang Islamic Finance dan suatu hari kelak menjadi direktur di sebuah bank syariah.