Brilio.net - Isu tentang disablitas saat ini masih menjadi permasalahan yang cukup serius di dalam masyarakat. Kurangnya kepedulian dan aksesbilitas dari pemerintah dan masyarakat membuat banyaknya kaum difabel mengalami kesusahan untuk mendapatkan pekerjaan.

Padahal dalam sebuah peraturan daerah ada ketentuan yang menyebutkan bahwa kaum difabel mendapat hak untuk bekerja di sebuah instansi maupun perusahaan. Bermula dari isu-isu tersebut, sebuah lembaga di Yogyakarta membentuk suatu program bernama kerjabilitas.

"Kerjabilitas ini sebagai pihak penyambung antara pencari kerja difabel dan perusahaan inklusi berbasis sosial media," kata Pemilik Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Saujana, Robi, kepada brilio.net, Selasa (31/3).

"Kami baru saja berdiri dan pendaftar sudah lumayan banyak, sekitar 50 orang dengan disabilitas. Yang susah adalah mencari perusahaan yang mau menerima kaum difabel."

Cara kerja kerjabilitas dalam menyalurkan pekerjaan untuk para kaum difabel adalah dengan menghubungi perusahaan yang memang sudah dikenal menerima pekerja difabel. "Sejauh ini kami sudah mendaftar sekitar 32 perusahaan inklusi dan alhamdulillah tanggapan mereka positif," tambah Sinta selaku project officer LSM Saujana.

Lembaga ini salurkan pekerjaan untuk para kaum difabel

Meskipun begitu, masih banyak berbagai kesulitan yang dihadapi kerjabilitas. Menurut Robi saat ini perusahaan kebanyakan menerima tuna daksa, sedangkan untuk tuna netra atau tuna rungu masih sulit karena terbatas aksesbilitas bahasa isyarat. Namun mereka tetap berusaha untuk memotivasi para pekerja untuk berusaha mendapat pekerjaan.

"Yang terpenting adalah niat, kemauan bekerja, keterampilan yang dimiliki. Jika tidak punya kita coba sediakan tutorial belajar yang mudah seperti komputer, Corel Draw dan lain-lain," ujar Robi.

Dari usaha tersebut, kini sudah ada 3 orang dengan kebutuhan khusus yang diterima di Wikipedia Indonesia. Selain itu salah satu perusahaan retail di Jogja juga membuka lowongan pekerjaan di bagian customer service dan cleaning service untuk orang disabilitas.

"Harapan kami adalah setiap perusahaan nantinya menjadi perusahaan inklusi yang bisa menerima karyawan dengan kebutuhan disabilitas," imbuh Robi.

Simak video di bawah ini bagaimana kaum disabilitas juga berkompeten untuk bekerja, tak kalah dengan orang normal lainnya: