Brilio.net - Prosesi penobatan Paku Alam X digelar hari ini, Kamis (7/1). Serangkaian acara yang dinamakan dengan Jumenengan Dalem ini bertempat langsung di Puro Pakualaman, Yogyakarta. Berbagai prosesi seperti pembacaan ayat suci Alquran, pembacaan doa dan tarian adat Jawa turut menyertai kelangsungan salah satu acara bersejarah di Yogyakarta bahkan di Indonesia.

Tidak luput yang menjadi saksi bisu dalam acara bersejarah ini adalah keberadaan kursi singgasana yang diduduki oleh Kanjeng Bendara Pangeran Harya Prabu Suryodilogo. Ternyata kursi tersebut sudah dibuat sejak tiga generasi yang lalu tepatnya dibuat pada masa pemerintahan Paku Alam VII.

"Kursi tersebut pertama kali digunakan saat jumenengan atau penobatan Paku Alam VII, B.R.M.H Surarjaningrat yang bergelar P.A.A Prabu Suryodilogo pada tahun 1921," ujar KPH Indrokusumo selaku ketua panitia I Jumenengan Paku Alam X kepada wartawan.

Kursi yang disebut dengan kursi Keprabon memang merupakan kursi khusus untuk para Adipati yang bertakhta di Puro Pakualaman. Kursi yang usianya sudah hampir satu abad tersebut ternyata masih kuat dan bertahan hingga kini.

Prosesi penobatan Paku Alam X yang dimulai sejak pukul 8.30 tersebut kini telah usai, acara akan dilanjutkan dengan kirab agung mengelilingi Keraton Pakualaman pada pukul 14.00 WIB.