Brilio.net - Aktivitas komunitas ini luar biasa dalam meningkatkan minat baca anak-anak, terutama di pedalaman. Lewat gerakan Book for Mountain (BFM), mereka melakukan banyak kegiatan yang bertujuan mengajak anak-anak gemar membaca.

Di antaranya adalah membangun perpustakaan. Komunitas ini tidak hanya membangun perpustakaan secara fisik, tetapi juga berusaha meningkatkan minat baca anak-anak dan mendekatkan mereka dengan buku. Berbagai cara dilakukan untuk mendekati anak-anak dan mengajak anak-anak untuk gemar membaca, seperti dengan membaca buku bersama, mendongeng, membuat kerajinan dari barang-barang yang ada disekitar, memainkan permainan tradisional dan sebagainya.

"Charity kita bikin perpus dan juga kumpulin buku," Kata Anindita Dhamastri (22) salah satu anggota Book For Mountain (BFM), Kamis (21/5). Menurut mahasiswi Profesi Apoteker UGM ini saat ini ada sekitar 40-an anggota aktif dalam berbagai kegiatan.

Hebatnya, setelah 3 tahun hadir di masyarakat, BFM telah melakukan 14 proyek dengan membangun 21 perpustakaan di 17 desa di 8 pulau di Indonesia. Mereka juga mengadakan sekolah darurat ketika terjadi bencana erupsi Gunung Merapi. Keempat belas proyek tersebut antara lain:

1. Enam perpustakaan di Desa Bebidas (kaki Gunung Rinjani), Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (6 Juni–26 Agustus 2010)
2. Sekolah Darurat di Shelter Merapi (2 Oktober–18 Desember 2010)
3. Satu perpustakaan di Desa Keningar (kaki Gunung Merapi) Muntilan, Jawa Tengah (12 Januari 2011)
4. Satu perpustakaan di Desa Ngadirejo, Bromo, Probolinggo, Jawa Timur (1-8 Maret 2011)
5. Satu perpustakaan di Desa Tompobulu, Bone, Sulawesi Selatan (27 April–2 Mei 2011)
6. Satu perpustakaan di Pulau Sebebsi (dekat Gunung Krakatau), Lampung (9-21 Juli 2011)
7. Satu perpustakaan di Desa Ranupane, Gunung Semeru (24–30 Oktober 2011)
8. Satu perpustakaan di Asahan, Sumatera Utara (30 Januari–6 Februari 2012)
9. Dua perpustakaan di Tasifeto Barat, Belu, Nusa Tenggara Timur (8 Juli–5 Agustus 2012)
10. Dua perpustakaan di Desa Yakati dan Yensei, Distrik Wamesa, Teluk Bintuni, Papua Barat ( 4 Juli–5 Agustus 2012)
11. Dua perpustakan di Lebak, Banten, Jawa Barat (17–28 Januari 2013)
12. Satu perpustakaan di Nusa Penida, Bali (5-15 September 2013)
13. Satu perpustakaan di Desa Ciwaru, Sukabumi, Jawa Barat (24-31 Mei 2014)
14. Satu perpustakaan di Desa Semoyo, Gunung Kidul, DIY (Februari 2015)