Brilio.net - Di era sekarang, keberadaan sepeda tua semakin sulit dijumpai karena tergerus dengan kendaraan bermotor. Sudah sangat jarang ada orang masih mau memakai sepeda tua untuk transportasi, kecuali orang tua dan pecinta koleksi barang antik.

Namun di tengah langkanya sepeda kuno, di sudut kota Tulungagung, Jawa Timur, ada seorang pria yang tetap setia berjualan sadel sepeda tua. Dia adalah Syamsul (55), pria asal Wajak Kidul, Tulungagung ini tetap setia menjajakan sadel sepeda tua di emperan toko selam hampir 32 tahun.

Kisah Syamsul, 32 tahun jualan sadel sepeda kuno

"Sudah lama saya di sini, sejak tahun 1983-an. Dulu ramai sekali di sini, namun sekarang sudah sepi ya walau masih ada yang laku," ungkap Syamsul kepada brilio.net, Rabu (15/4). "Sadel ini biasanya saya pasok dari Magetan, satunya saya jual Rp 50.000-Rp65.000."

Selain berjualan sadel sepeda tua, ayah 3 anak ini juga membuka jasa jahit sepatu dan sandal. Tarif yang dikenakan untuk satu sandal pun tergolong sangat murah, yakni hanya Rp 3.000 saja. "Ya kalau keuntungan sehari tidak banyak mbak, yang penting cukup untuk makan di rumah dan biaya sehari-hari," pungkas Syamsul.