Brilio.net - Sebagian orang menilai sahabat sudah seperti keluarga sendiri. Sahabat tidak sekadar sebagai teman jalan-jalan atau teman untuk menghabiskan waktu luang, tetapi sebagai tempat berbagi keluh kesah. Demikian juga yang dialami oleh lima sekawan: Riko, Abdi, Eka, Doni dan Akmal.

"Persahabatan kami sudah bermula sejak kelas 2 Sekolah Menengah Atas (SMA). Kami sering menghabiskan waktu bersama, mulai dari mengerjakan tugas sekolah sampai jalan-jalan. Mereka sudah seperti saudara sendiri buat saya," kata Riko kepada brilio.net melalui layanan bebas pulsa story telling 0-800-1-555-999, Sabtu (31/10).

Menurutnya, jika persahabatan dirundung berbagai masalah yang kadang membuat bertengkar, maka persahabatan lima orang ini tergolong jauh dari konflik. Mereka sangat kompak dan membantu berbagai kesulitan yang dihadapi.

Ya, meski terkesan adem ayem dan mereka sangat akrab, bukan berarti persahabatan ini jauh dari masalah. Kecurigaan terhadap perilaku Akmal dan Abdi yang terlihat berbeda mulai dirasakan oleh Riko, Eka dan Doni. Mereka melihat ada hubungan yang spesial lebih dari sahabat dari keduanya.

"Kami mulai curiga dengan sikap Abdi dan Akmal yang terlihat begitu akrab. Awalnya sih wajar-wajar aja, tapi semakin hari keakraban mereka terlihat berbeda," terang dia.

Riko, Eka, dan Doni yang sekarang sama-sama tinggal di Bekasi ini pun mulai mengambil tindakan untuk mengetahui hal yang salah dari dua orang sahabatnya itu. Seperti diungkapkan Riko, beberapa bulan yang lalu mereka menyusun rencana demi menyelidiki perubahan sikap dua orang sahabatnya itu. Eka menyampaikan rencana untuk menghabiskan waktu bersama sambil bermain kartu di sebuah hotel yang ada di Bekasi.

Ajakan yang disampaikan oleh Eka pun mendapatkan respon yang positif kecuali Doni yang tidak bisa ikut karena ada urusan keluarga. Maka yang mengikuti acara nongkrong tersebut adalah Riko, Eka dan dua orang sahabatnya yang mereka curigai, Adbi dan Akmal.

Layaknya nongkrong ala anak muda, mereka menghabiskan waktu dengan bermain kartu domino dan sedikit minuman beralkohol. Riko memulai rencananya dengan berpura-pura mabuk dan mengunci dirinya di dalam toilet. Lalu, dia berpura-pura tertidur di dalam kamar mandi akibat mabuk.

Eka yang mengetahui Riko sudah mulai melancarkan aksinya lalu pamitan kepada Abdi dan Akmal ke luar untuk suatu keperluan. Tanpa curiga sedikit pun Abdi dan Akmal mengizinkan Eka ke luar.

Akhirnya, hanya Abdi dan Akmal yang berada di dalam kamar hotel. Riko yang dikiranya tertidur menghubungi Eka melalui SMS dan mengatakan untuk menunggu di mobil hingga 45 menit.

Dari dalam toilet, Riko mulai mendengar suara yang aneh. Dia mendadak ke luar, sejurus kemudian menemukan Abdi dan Akmal berciuman. Eka langsung datang menyusul Riko dan menemui hal yang sama.

Ternyata Abdi dan Akmal adalah pasangan gay. Tepergok melakukan tindakan yang tidak wajar, keduanya mengakui jika saling mencintai.

"Kami akhirnya memiliki keberanian untuk menyelidiki sahabat kami sendiri dan kami harus menerima kenyataan bahwa dua orang sahabat kami ini menjadi pasangan homo seksual. Hal itu awalnya sulit untuk kami terima, namun bagaimana pun juga mereka tetap sahabat kami," pungkas dia.

Cerita ini disampaikan oleh Riko melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!