Brilio.net - Terik matahari dan gersangnya jalanan tak menyurutkan langkah Mbah Tris (75) untuk mengais rezeki. Demi membiayai pengobatan dirinya dan suaminya, ibu lima anak ini menggendong 5 kg barang dagangan sambil berjalan kaki menyusuri sepanjang Jalan Malioboro Jogja. Semangatnya telah mengalahkan fisik yang sudah renta dan sakit-sakitan.

Mbah Tris mengaku sudah berjualan sejak 35 tahun lalu. Setiap pagi pukul 06.00 WIB dia berangkat dari rumahnya di Kragan ke Malioboro dengan menaiki bis.

Tidak banyak keuntungan yang didapat karena barang dagangan yang dia jual merupakan titipan warung. "Ya cuma dapat Rp 30.000Rp 50.000 sehari mbak. Namanya juga orang susah," tutur Mbah Tris saat ditemui brilio.net, Senin (2/3). "Kalau jajanan ndak laku tambah rugi mbak, soalnya ndak boleh dikembalikan, akhirnya saya jual cuma setengah harga."

Namun Mbah Tris tetap menjalaninya. Tuntutan ekonomi yang memaksanya terus banting tulang di usianya yang senja. Nenek lima cucu ini selain harus memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga harus menebus obat untuk suami dan dirinya.

Kesetiaan Mbah Tris, nenek 75 tahun jualan untuk tebus obat suami

Suaminya terpaksa berhenti bekerja sebagai petani karena penyakit kanker yang diderita. Meski telah menjalani operasi, suaminya belum bisa bekerja lagi. "Habis operasi bapak gak pernah ke rumah sakit lagi, cuma makan bubur dan minum obat saja setiap hari," ungkap Mbah Tris.

Anak-anaknya sebenarnya telah menganjurkan dirinya untuk berhenti bekerja. Selain karena fisik yang sudah renta, Mbah Tris juga menderita sakit asam urat. "Kalau saya sering kecapekan, tiap jalan 20 meter harus berhenti karena kaki sudah tidak kuat, harus minum obat terus. Kadang saja saya hanya mampu berjualan 3 hari dalam seminggu jika benar-benar tidak kuat berjalan," tandasnya. Namun dia tetap bersikukuh berjualan karena tidak mau merepotkan anak-anak.