Brilio.net - Layar sentuh adalah salah satu input yang mampu menggantikan fungsi mouse atau keyboard yang akan memberikan kemudahan dalam penggunaan suatu perangkat.

Teknologi layar sentuh atau touch screen sudah menjadi hal yang sangat dekat bagi masyarakat modern saat ini. Bagaimana tidak, hampir seluruh handphone yang beredar dengan teknologi canggih pasti menggunakan layar sentuh.

Banyak yang menyangka bahwa sosok Steve Jobs, sang pemilik Apple merupakan orang yang pertama kali mengenalkan layar sentuh tersebut. Wajar saja masyarakat berpikir demikian, sebab hampir seluruh produk keluaran Apple menggunakan teknologi layar sentuh.

Namun, jika dikatakan Steve Jobs merupakan pelopor dari teknologi layar sentuh, maka itu keliru. Lalu siapa penemu layar sentuh yang sesungguhnya?

EA Jhonson merupakan sosok yang berada di balik penciptaan layar sentuh yang sekarang banyak dinikmati masyarakat. Perangkat layar sentuh buatan Jhonson diterbitkan oleh perusahaan Royal Radar, Malvern, Inggris, pada tahun 1965-1967.

Kini perkembangan dari temuan Jhonson menjadi begitu spektakuler. Awalnya Jhonson hanya membuat teknologi layar sentuh untuk mengontrol lalu lintas udara dan digunakan hingga tahun 1993.

Siapa sangka, penemuan Jhonson tersebut berhasil menginspirasi banyak orang perihal pengembangan teknologi layar sentuh. Salah satu yang saat itu juga mengembangkan teknologi layar sentuh adalah Dr. Sam Hurst yang membuat sensor sentuh yang disebut 'elograph' yang kemudian berhasil di patenkan pada tahun 1971.

Setelah elograph menjadi sangat populer dan masuk ke 100 jejeran teknologi produk terpenting sepanjang masa pada 1971, barulah bermunculan berbagai produk yang menggunakan teknologi tersebut, seperti touchscreen yang dapat mengubah gambar lebih dari satu sentuhan karya Bell Labs.

Tablet buatan seorang ahli ilmu komputer dari University of Toronto pun mengenalkan inovasi layar sentuh yang digunakan pada tablet hingga pada akhir tahun 90-an muncullah terobosan yang dilakukan oleh Steve Jobs melalui perusahaannya.

Memang patut disayangkan sebab Jhonson saat itu tidak mematenkan karyanya sebagai teknologi layar sentuh, sehingga dia tidak mendapatkan pengakuan resmi akan kepemilikan karya tersebut.

Jhonson hanya mematenkan karya sebagai kontrol lalu lintas udara. Berbeda dengan yang dilakukan oleh Sam yang langsung memantenkan karya sebagai teknologi layar sentuh, sehingga berbagai royalti untuk pengembangan elograph tetap diperolehnya.