Brilio.net - Menjadi petugas panti jompo memang bukanlah hal yang mudah, makanya tidak banyak orang rela melakukan hal tersebut, apalagi hanya digaji tidak seberapa. Pasalnya mengurusi beberapa orang tua dengan berbagai macam sifat dan kebutuhan tentu tidaklah mudah dan membutuhkan kesabaran yang tinggi.

Efie (38) adalah salah satu dari yang sedikit orang yang rela mengurus lansia di panti jompo. Wanita asal Sleman, DIY ini telah bertahun-tahun bekerja sebagai pengurus panti jompo Tresna Werdha unit Abiyoso, Pakem, Sleman, DIY.

Panti jompo tersebut telah berdiri sejak 29 April 1978 dan dikelola Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DIY. Saat ini penghuninya ada 126 orang lanjut usia yang sebagian besar perempuan dan penghuni tertua berumur 97 tahun. Mereka disebar di 13 wisma dan masing-masing wisma dihuni 8-10 orang. Di panti ini hanya ada 14 orang pengurus, sehingga satu pengurus harus melayani belasan penghuni.

Seperti keseharian Efie tiap pagi, dia selalu disibukkan dengan 14 orang tua yang menjadi tanggungannya. "Saya juga kadang menangani lebih dari 20 orang tua jika kebetulan rekan saya sedang cuti," ujarnya kepada brilio.net, Rabu (6/5).

Pekerjaan Efie dan kawan-kawannya tersebut memang berat. Setiap hari mereka bukan saja menyiapkan makanan bagi para orang tua itu. Tapi juga memandikan, membersihkan kotoran, mengganti seprai, dan mencuci pakaian.

Efie juga seringkali kesulitan menghadapi permintaan orang tua yang diurusnya yang sebagian besar sudah pikun. Mereka kadang juga harus membujuk penghuni yang ngambek, mogok makan, mogok mandi, atau bahkan banyak yang berontak. "Kebanyakan orang tua sifatnya jadi kembali seperti anak kecil, jika tidak dituruti maunya banyak yang mengamuk," ujar Efie lagi.

Saat ini Efie masih berstatus sebagai pekerja honorer. Efie bercerita sebenarnya dia ingin sekali diangkat menjadi PNS seperti tujuh orang kawannya. Beberapa kali dia mengikuti ujian namun tidak lulus. Materi seleksi ujian bagi mereka tidak masuk akal. Misalnya ditanya bisa komputer, matematika, pengetahuan umum dan sebagainya, padahal pekerjaan mereka adalah merawat orang tua yang tidak semua orang rela melakukannya. Walau begitu Efie tetap dengan senang hati merawat mereka dan memperlakukan mereka seperti orang tuanya sendiri.