Brilio.net - Dirilis pada tanggal 12 April 2012, candy crush kemudian menjadi salah satu game yang sangat digemari para pengguna gadget. Setahun setelah dirilis, candy crush bahkan menjadi game paling populer di Facebook dengan penggunaan sebanyak 46 juta orang yang tersebar di seluruh dunia.

Tampilan game yang penuh warna memang menarik perhatian berbagai kalangan, tidak hanya disenangi oleh anak-anak, candy crush juga digemari oleh orang dewasa.

Keasyikan bermain game, pria ini tak sadar otot jarinya robek
Setiap level dari game tersebut akan menampilkan berbagai jenis permen dengan rintangan tersendiri. Cara memainkannya pun cukup mudah dipahami, yaitu dengan menciptakan barisan permen dengan tiga atau lebih warna yang sama dengan membalikkan posisi permen yang terdekat.

Siapa sangka, keberadaan dan kepopuleran game ini malah memberikan dampak yang tidak biasa bagi para penggemar game.

Seperti yang dilansir brilio.net dari mirror, Rabu (1/7), seorang pria berusia 29 tahun asal California mengalami luka robek pada otot tendon jempol kirinya. Luka tersebut timbul akibat dari bermain game candy crush selama delapan minggu berturut-turut.

"Kita perlu sadar bahwa beberapa video game bisa menjadi kecanduan digital yang berlebihan," ujar Adrew Doan, dokter yang menangani pria tersebut di Naval Medical Center, San Diego.

Bahkan sang dokter juga menjelaskan bahwa kecanduan digital yang berlebihan juga dapat memicu para penderitanya untuk menahan rasa sakit selama bermain game, meski mereka dalam keadaan terluka sekalipun.

Setelah dilakukan pemeriksaan pada pria tersebut, ditemukan bahwa otot tendon yang berfungsi untuk menggerakkan jempol kirinya sudah hancur dan harus segera di operasi.

Robeknya otot tendon tersebut merupakan luka yang serius, setelah dioperasi sekalipun fungsi otot tendonnya tidak akan sempurna lagi, dengan kata lain pria tersebut mengalami cacat seumur hidup karena bermain candy crush.