Brilio.net - Kerja kantoran memang masih menjadi dambaan banyak orang hingga saat ini. Terkadang bekerja kantoran dipilih juga karena permintaan dari orangtua. Bagi sebagian orang, berangkat kerja pagi dan pulang sore masih dianggap prestisius.

Tapi hal itu ternyata tak berlaku bagi Dinda Aneswari (26). Sudah nyaman kerja di sebuah kantor radio di Yogyakarta, Dinda malah lebih memilih resign untuk mengembangkan usaha jajanan dan mainan kekunoan bernama Mbokjajan.

Dinda mengaku keberhasilan usaha yang telah ditekuni selama 1,5 tahun ini ternyata berawal dari ketidaksengajaan mimpi di siang bolong. Pada suatu siang di bulan Ramadhan, saat ia masih bekerja di bagian periklanan sebuah radio di Yogyakarta, Dinda bermimpi makan biskuit kancing, biskuit jadul yang di atasnya ada gulanya itu.

"Dalam mimpi saya, nggak apa-apa batal puasa sekali demi makan biskuit jadul yang sudah sulit ditemui itu," kata Dinda saat ditemui brilio.net di Mbokjajan, Senin (16/11).

Jajanan kekunoan yang dijual Dinda di Mbokjajan

Jual barang kekunoan, Dinda raup untung Rp 10 juta per bulan, brilio! foto: brilio.net/Romdlon

Tapi saat sudah sampai di depan mulut, mimpi Dinda dibuyarkan oleh teman yang membangunkannya. Alhasil dalam mimpi Dinda belum sampai memakan biskuit kancing itu. Merasa dongkol, Dinda langsung mencoba mencari biskuit yang sudah jarang ditemui di pasaran itu via online.

Setelah menemukan, ia kemudian mencoba membawa jajanan jadul yang dibeli itu ke kantornya. Setiap membawa jajanan langka itu ternyata langsung habis diserbu teman-temannya. Melihat keriuhan itu sebagai peluang usaha, Dinda kemudian memutuskan untuk membuka usaha jajanan jadul via online yang dinamainya Mbokjajan.

Mendapat respon bagus di media sosial, usaha Dinda semakin lama semakin berkembang hingga merambah ke mainan jadul, perabotan jadul, dan produk perawatan jadul. Saat itu ia memang lebih konsentrasi ke penjualan online dengan memanfaatkan media sosial yang ada.

Empat bulan berjalan, perempuan yang tinggal di Jalan Bintaran Yogyakarta ini merasa kewalahan melayani orderan online. Karena omzet yang ia dapat sudah melebihi gaji kantor, Dinda memutuskan untuk resign dan fokus mengembangkan Mbokjajan.

Aneka mainan jadul yang ada di Mbokjajan

Jual barang kekunoan, Dinda raup untung Rp 10 juta per bulan, brilio! foto: brilio.net/Andry

Dinda mengaku jika tidak semua yang serba jadul ia tahu, apalagi jika itu berhubungan dengan laki-laki. Namun, dengan ketekunannya dan kerja keras dia dapat memenuhi barang tersebut.

"Nggak semua saya tahu, kadang pelanggan mencari produk jadul yang nggak ada di Mbokjajan. Mereka kemudian memberi tahu dan akhirnya coba saya carikan sampai ketemu. Hal itulah yang kemudian membuat Mbokjajan semakin lengkap hingga kini," terang lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini.

Sampai saat ini, pelangan Dinda sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan Dinda mengaku hampir semua daerah di Indonesia pernah pesan online ke dirinya kecuali Papua. Hingga kini, Dinda bisa meraih omzet hingga Rp 10 juta per bulan dari penjualan jajanan, mainan, dan perabotan serba jadul itu. Selain berjualan online, saat ini Dinda juga membuka outlet offline di Jalan Ireda Nomor 35 Yogyakarta.

Menariknya lagi, 10% dari harga setiap produk yang terjual ia donasikan untuk kegiatan sosial di daerah Bantul, Yogyakarta. Tak cuma masyarakat umum saja yang jadi pelanggannya, beberapa artis seperti Melanie Subono, Asty Ananta, Anji, Kirana Larasati, hinga Wendi Cagur juga menjadi pelanggannya. Bahkan beberapa artis juga sengaja datang di tempat Mbokjajan di Yogyakarta. Wah, sampai sebegitunya ya animo mereka ya?

Gimana, tertarik buat nostalgia dengan Mbokjajan?