Brilio.net - Pascatragedi terorisme yang terjadi di Kota Paris, kita sering mendengar istilah ISIS, IS, atau ISIL di berbagai media massa. Tudingan bahwa organisasi tersebut yang bertanggung jawab atas peristiwa itu.

Selain ketiga nama tersebut, ada istilah lain yang kerap dipakai untuk mendeskripsikan ISIS, yaitu Daesh. Bahkan dalam petikan pidatonya, Presiden Prancis François Hollande mengatakan, "...dilancarkan oleh tentara teroris, pasukan jihad, oleh Daesh, melawan Prancis."

Tidak hanya itu, saat kelompok hacker Anonymous mengumumkan perang terhadap ISIS kemarin, mereka juga memakai istilah 'Daesh'.


Masyarakat pun bertanya-tanya, apa maksud dari istilah Daesh tersebut?

Dikutip brilio.net dari mirror, Selasa (17/11), Daesh adalah akronim dari frasa bahasa Arab al-Dawla al-Islamiya al-Iraq al-Sham (Islamic State of Iraq and the Levant). Intinya, istilah itu merupakan nama lain dari ISIS.

Namun sejumlah militan ISIS kurang menyukai istilah tersebut. Pasalnya, kata 'Daes' dalam bahasa Arab artinya 'seseorang yang mengancurkan sesuatu dengan menginjaknya', atau dengan kata lain 'orang yang menabur perselisihan'.

Pada Januari 2015, Perdana Menteri Australia Tony Abbot mengatakan dia akan menggunakan istilah ini untuk menyebut ISIS. "Mereka benci dipanggil Daesh dan apa yang mereka tidak suka memiliki daya tarik naluriah untuk saya."

Berdasarkan laporan NBC, ISIS dikabarkan akan memotong lidah siapapun yang mengucapkan istilah tersebut. "Ini adalah istilah menghina dan bukan sesuatu yang orang harus gunakan bahkan jika Anda tidak menyukai mereka," kata Evan Kohlmann, seorang analis keamanan nasional.