Brilio.net - Keberadaan hutan jati di Desa Watusono, Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah ternyata menyimpan kisah bersejarah tentang kerajaan Majapahit. Hutan belantara dengan nama Donoloyo tersebut konon dulunya merupakan pemasok kayu jati untuk kerajaan Majapahit, pimpinan Raja Airlangga.

Nama Donoloyo sendiri berasal dari seorang tokoh desa tersebut sekaligus laskar kerajaan Majapahit, Ki Ageng Donoloyo. Dia sengaja menanam pohon jati di kawasan tersebut untuk persediaan bahan bangunan kerajaan. Bahkan, setelah Majapahit runtuh, kayu jati dari Donoloyo masih digunakan di era Wali Songo, tepatnya untuk pembangunan Masjid Demak dan Keraton Surakarta.

Kualitas kayu dari hutan Donoloyo khususnya di kawasan Punden memang tak perlu diragukan. Kayu jati di hutan tersebut rata-rata memiliki tinggi 10 meter dengan diameter 1 meter. Tak heran jika bangunan tempo dulu dengan bahan kayu jati asal alas Donoloyo tidak lapuk meski sudah berumur puluhan tahun.

Selain kisah mengenai kayu jati yang sangat kesohor itu, belantara Donoloyo yang berada di 40 km dari Kota Wonogiri tersebut rupanya menyimpan kisah mistis. Konon, sang penguasa hutan, Ki Ageng Donoloyo masih hidup karena sampai sekarang makam sang Laskar Majapahit tersebut belum juga ditemukan. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat sekitar, raga Donoloyo hilang bersama jiwanya.

Kini, pelestarian hutan itu diteruskan oleh keturunan Ki Ageng Donoloyo, Dikromo (74). Tidak hanya tinggal di kawasan tersebut, sang juru kunci Donoloyo itu juga orang yang berjasa dalam menjaga serta melestarikan kawasan hutan jati Donoloyo, terutama di daerah Punden.

Sampai saat ini, kawasan tersebut masih sering dikunjungi oleh wisatawan maupun sejumlah orang yang hendak melaksanakan ritual. "Meski tak pernah mendapatkan gaji, saya bahagia menjadi seorang juru kunci sekaligus penerus salah satu tokoh legendaris kerajaan Majapahit, Ki Ageng Donoloyo," akunya kepada brilio.net Sabtu (6/6).