Brilio.net - Banjir? Ya, bencana alam satu ini memang sangat melekat dalam keseharian masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang curah hujannya tinggi dan tidak menentu. Jika masyarakat Jakarta atau beberapa kota besar lainnya acap kali mengeluhkan tentang banjir, maka rasanya itu tidak berlaku untuk masyarakat Jogja. Nah lho, kok bisa?

Kota pelajar ini memang sangat jarang terkena banjir. Banjir sendiri merupakan peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Salah satu alasan utama penentu dari bencana banjir ini adalah kondisi drainase. Inilah yang menjadi kelebihan utama dari Jogja.

Jogja dikenal sebagai kota dengan kondisi drainase terbaik di Indonesia. Kabarnya, drainase Jogja yang tertata rapi ini dibangun sejak zaman kolonial Belanda. Letak Jogja yang berada pada daerah lembah membuat pemerintah Belanda merancang dengan baik kontruksi drainase bawah tanah di kota Sultan.

"Kondisi drainase Jogja memang sangat baik," kata Dosen Ahli Drainase Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Nur Setiawan, kepada brilio.net, Selasa (31/3).

Selain itu, Nur Setiawan juga memaparkan bahwa salah satu alasan Jogja jarang terendam banjir dikarenakan kota Jogja memiliki kemiringan yang baik. Kota Jogja yang berada di hilir Gunung Merapi lebih tinggi kemudian ke arah selatan kemiringannya semakin landai.

"Di Jogja itu juga ada banyak sungai besar yang melintas di tengah kota, salah satunya Sungai Opak yang melintas di bawah Jalan Malioboro," ujarnya.

Keberadaan drainase yang baik ini memang merupakan alasan utama mengapa Jogja jarang terkena banjir. Walau demikian, Pemerintah Kota Jogja juga senantiasa masih melakukan perbaikan untuk kerusakan drainase di beberapa titik. Sehingga keberadaan kontruksi drainase yang dibangun pada zaman kolonial itu masih dapat terawat sampai hari ini.

Bagaimana dengan kota lainnya di Indonesia? Berminat untuk menerapkan sistem drainase yang ada di Jogja?